Logo Bloomberg Technoz

Reshuffle Menteri-menteri Jokowi yang Terlalu Sibuk Urus Pemilu

Sultan Ibnu Affan
10 May 2023 07:47

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara Silaturahmi Ramadhan 1444 H DPP PAN di Kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu (2/4/2023). (Dok. PAN)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara Silaturahmi Ramadhan 1444 H DPP PAN di Kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu (2/4/2023). (Dok. PAN)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Sibuknya menteri-menteri Presiden Jokowi membangun kerja sama politik makin kentara jelang Pemilu 2024. Berbungkus silaturahmi, sejumlah pembantu presiden sibuk dalam perburuan elektoral. Padahal pekerjaan rumah sebagai menteri tentu menumpuk. Tugas menteri tak main-main dan tak etis menyambi. Reshuffle harusnya jadi jawaban.

Aroma kegiatan politik para menteri yang berambisi di pemilu semakin terasa dalam tiga bulan terakhir. Apalagi koalisi partai politik sudah mulai memasang nama bakal calon presiden. Pun partai-partai mengusung nama-nama yang akan dijagokan di pertarungan politik kekuasaan pada 2024. 

Aktivitas itu kerap dilangsungkan pada saat akhir pekan pula hari libur. Namun ada juga yang melakukannya pada hari kerja. Belum lama ini Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhamin Iskandar pada Rabu siang (3/5/2023) di salah satu restoran di Jakarta. Nama Airlangga dan Muhaimin alis Cak Imin belakangan diwacanakan menjadi capres-cawapres setelah pascakomunikasi Partai Golkar dan PKB kian intens.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pula termasuk yang paling getol melakukan pertemuan politik. Bahkan sebelum Lebaran tahun ini, Prabowo sudah melakukan open house politik mengundang ketua umum parpol ke kediamannya. Belum lagi dia menemui para ketua umum dan tokoh pada momen dan setelah Idulfitri. Sejak lama dan tak berubah, Prabowo memang terus diusung Partai Gerindra sebagai capres setelah gagal dalam dua pilpres terakhir.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan juga tak lepas dari kegiatan politik. Apalagi posisinya sebagai ketua umum PAN. Zulkifli melalui pernyataan ke media tampak bersemangat dengan wacana koalisi besar yang digaungkan demi menyatukan partai-partai pendukung Presiden Jokowi. Dalam hal ini minus Partai NasDem yang sudah lebih dahulu mendeklarasikan bakal calon presidennya yakni Anies Baswedan.