Kerja Sama Mineral Kritis RI-AS Diperluas ke Kanada & Australia
Dovana Hasiana
13 December 2024 13:50
Bloomberg Technoz, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan lobi-lobi kerja sama mineral kritis atau Critical Mineral Agreement (CMA) yang tengah dilakukan Indonesia dan Amerika Serikat (AS) akan diperluas dengan melibatkan Kanada dan Australia.
Menurut Airlangga, AS mengusulkan adanya kerja sama pasar yang lebih luas untuk komoditas mineral kritis. Dalam artian, kerja sama CMA nantinya tidak terbatas dalam format bilateral, tetapi multilateral bersama dengan AS dan mitra dagang sekutunya.
“[Perjanjian] yang sekarang ditawarkan multilateral dengan temannya Amerika atau American ally, yaitu Kanada dan Australia. Jadi kita diminta untuk masuk di dalam kerja sama itu,” kata Airlangga kepada awak media, Jumat (13/12/2024).
Airlangga menyebut Indonesia juga telah mengajukan proposal untuk kerja sama mineral kritis tersebut. Sebaliknya, proposal yang diajukan oleh pihak AS pun telah dicermati oleh pemerintah.
“Critical mineral kita dengan Kanada dan Australia, karena kalau kita bicara ekosistem critical mineral, selain nickel-base adalah lithium-base. Untuk lithium-base, kita juga sudah produksi di Morowali dan tempat lain. Jadi kita juga membeli litium untuk diproses di tempat kita.”