Ahmad Muzani tak menjawab secara lugas apakah partai berlambang kepala burung Garuda tersebut menawarkan posisi kepada Jokowi. Dia hanya mengatakan, sengaja mengantarkan undangan secara langsung kepada Jokowi untuk hadir pada Kongres Partai Gerindra, Februari 2025.
“Saya mengatakan kepada beliau, Gerinda InsyaAllah akan menggelar kongres pada Februari 2025 yang akan datang,” ucap Muzani ketika ditemui awak media usai pertemuan itu, dikutip Rabu (11/12/2024).
Ketika disinggung soal peluang Jokowi gabung ke Partai Gerindra, Muzani tak menegaskan apakah partainya terbuka akan hal tersebut atau sebaliknya. Ia hanya mengatakan “Beliau [Jokowi] merasa masa kepresidenan selama 10 tahun memberikan pengabdian cukup maksimal kepada bangsa dan negara. Kami-pun memahami itu,” ucap dia.
Jokowi-pun sempat merespon singkat soal kabar dirinya akan bergabung ke Partai Gerindra dan Partai Golkar. "Ya, berarti partainya perorangan," kata dia.
Namun hingga kini, dia tak memberikan penjelasan lebih detil tentang maksud jawabannya. Apakah pernyataan tersebut mengkonfirmasi dirinya tak lagi akan terafiliasi dengan partai politik apa pun; atau lainnya.
Partai Golkar Membuka Pintu Lebar
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Muhammad Sarmuji mengatakan, internal partai berlambang pohon beringin tersebut menyambut dengan terbuka jika Jokowi atau pun Gibran berminat untuk bergabung. Dia memastikan tak ada satu pun kader di internal Golkar yang menolak Jokowi.
Bahkan, kata dia, selama bergabung dengan pemerintahan Jokowi, Partai Golkar justru menempatkan diri untuk memberikan dukungan penuh. Dia menilai, Partai Golkar bahkan lebih mirip partai Jokowi ketimbang PDIP saat itu.
Meski demikian, dia memastikan, Partai Golkar mengambil posisi hanya menunggu. Partai tersebut sungkan untuk berupaya mendekati atau bahkan mengajak presiden dua periode tersebut.
"Sampai saat ini, saya tidak mendengar ada penolakan [dari internal partai Golkar]. Ini kan baru ramai di media saja. Sebenarnya tanda-tanda Pak Jokowi akan masuk ke Partai Golkar belum ada juga," ujar Sarmuji.
Jokowi pun mengklaim memiliki jalinan komunikasi yang baik dengan Partai Golkar. Namun, dia juga memastikan tak pernah ada pembicaraan atau pembahasan tentang rencana dirinya bergabung ke partai lain usai keluar dari PDIP.
"Komunikasi [dengan Partai Golkar] ada. Tapi belum [soal gabung]," ujar Jokowi.
(azr/frg)
































