Logo Bloomberg Technoz

Menerawang Nasib Kelas Menengah Saat Subsidi BBM Diganti BLT

Hidayat Setiaji
06 November 2024 13:40

Petugas mengisi BBM jenis Pertalite di SPBU Pertamina Rest Area Tol Tangerang-Jakarta KM 14, Senin (1/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Petugas mengisi BBM jenis Pertalite di SPBU Pertamina Rest Area Tol Tangerang-Jakarta KM 14, Senin (1/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Wacana pengalihan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi Bantuan Langsung Tunai (BLT) kian mengemuka. Menurut pemerintah, subsidi BBM memang banyak dinikmati oleh mereka yang bukan tergolong miskin sehingga kurang tepat sasaran.

Di satu sisi, memang betul bahwa subsidi harus tepat guna, tepat manfaat, dan tepat jumlah. Namun di sisi lain, subsidi BBM juga menjadi bantalan penolong kelas menengah, yang menjadi motor pertumbuhan ekonomi Ibu Pertiwi.

"Ada beberapa formulasi salah satu alternatifnya adalah yang tadi disampaikan (BLT), tetapi keputusannya akan disampaikan setelah tim ini bekerja. Kami akan lapor ke Bapak Presiden," ungkap Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), akhir pekan lalu.

Bahlil pun menegaskan bahwa tidak sedikit anggaran subsidi yang salah sasaran. Bukannya dinikmati mereka yang membutuhkan, subsidi malah menyasar kepada orang-orang mampu.

“Jujur saja saya katakan, kurang lebih sekitar 20%-30% subsidi BBM dan listrik itu berpotensi tidak tepat sasaran,” sebutnya.

Bloomberg Billionaires Index Indonesia