Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan capaian realisasi proyek hilirisasi atau downstreaming selama 10 tahun atau dua periode Presiden Jokowi menjabat mencapai Rp1.245,8 triliun.
"Investasi meningkat cukup steady, malah sangat baik kalau boleh saya sampaikan. Kalau saya bicara dengan investor dalam maupun luar negeri, karena di kita ini kestabilan baik secara ekonomi dan politik," ujar Menteri Investasi, Rosan Roeslani Perkasa dalam konferensi pers, Selasa (15/10/2024).
Secara terperinci, papar Rosan, proyek hilirisasi smelter mencapai Rp759,8 triliun dengan mineral nikel berkontribusi paling besar mencapai Rp514,8 triliun.
Sementara itu, sisanya berasal dari hilirisasi minyak dan gas (migas) petrokimia sebesar Rp139,6 triliun, kehutanan dengan pulp and paper sebesar Rp196,9 triliun, dan pertanian dengan produk CPO dan oleokimia sebesar Rp130,2 triliun.
Secara total, total realisasi investasi Jokowi selama 10 tahun menjabat mencapai Rp9.117,4 triliun. Total investasi tersebut berasal dari periode 5 tahun pertama 2014-2019 sebesar Rp3.294,3 triliun dan periode 2019-2024 sebesar Rp5.823,1 triliun.
Sementara itu, berdasarkan segmentasi wilayah, Pulau Jawa masih mendominasi sektor investasi dengan porsi 56,9% dibandingkan luar Jawa yang sebesar 43,1%.
"Tetapi sejak awal 2020 atau 3 tahun terakhir, kita lihat realisasi investasi cenderung bergeser tidak terpusat di Jawa, melainkan luar Jawa."
(ibn/frg)