Logo Bloomberg Technoz

BI Sebut Inflasi Turun Lebih Cepat dari Perkiraan, ini Alasannya

Krizia Putri Kinanti
18 April 2023 15:40

Suasana penjualan sayur dan cabai di Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (18/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Suasana penjualan sayur dan cabai di Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (18/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan, tekanan terhadap inflasi terus menurun sehingga mendukung stabilitas perekonomian. Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) bulanan tercatat mencapai 0,18% pada Maret 2023, lebih rendah dari pola historisnya di periode awal Ramadhan.

"Kita memperkirakan memang itu sudah terjadi penurunan inflasi lebih cepat dan bahkan lebih rendah diperkirakan," kata Perry dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur, Selasa (18/4/2023).

Setidaknya ada empat faktor yang mendorong kenapa inflasi inti dan IHK turun lebih cepat dan lebih rendah dari yang diperkirakan. Pertama, Perry menilai penurunan inflasi lebih awal merupakan dampak dari respon kebijakan BI yang sejak dari awal tidak ragu-ragu untuk menaikkan suku bunga demi menurunkan inflasi dari ekspektasi inflasi.

"Kita sudah menaikkan suku bunga sejak Agustus tahun lalu, itu dilakukan karena frontloaded preemptive, hasilnya dulu ekspektasi pada waktu itu 6,7% waktu itu kita sampaikan overshooting dan kita respon dengan kenaikan suku bunga tadi oleh karena itu realisasi akhir tahun lalu inflasi rendah 5,5% itu adalah kebijakan BI yg preemptive, forward looking dan secara jelas mengkomunikasikan kepada masyarakat," katanya.

Faktor kedua adalah terkendalinya imported inflation didukung oleh stabilisasi nilai tukar rupiah