Ditas Lopez - Bloomberg News
Bloomberg, Badai Yagi menewaskan sedikitnya 11 orang di Filipina dan memaksa ribuan orang mengungsi ke tempat yang lebih aman, sebelum menuju ke daratan China. Sekolah-sekolah dan kantor-kantor pemerintah di Manila dan provinsi-provinsi di dekatnya masih tutup selama dua hari berturut-turut pada Selasa (3/9/2024).
Namun, perdagangan mata uang asing yang ditangguhkan pada Senin sore akan dilanjutkan hari ini, menurut kelompok bankir. Perdagangan saham tidak terganggu.
Sedikitnya tujuh orang tewas di Kota Antipolo, sebelah timur Metro Manila, karena hujan yang memicu tanah longsor, menurut laporan polisi. Empat orang lainnya dilaporkan tewas di wilayah Bicol dan Visayas tengah karena tenggelam atau tersengat listrik, kata pihak berwenang.
Yagi saat ini berada dalam jarak 800 kilometer dari Hong Kong, menurut Observatorium kota tersebut, meskipun badai ini tidak akan berdampak secara langsung terhadap Hong Kong pada Selasa pagi.
Badai tersebut berada di atas Laut China Selatan, membawa angin maksimum 75 kilometer per jam (46,6 mil per jam) dan hembusan hingga 125 kilometer per jam, kata biro cuaca Filipina dalam laporannya pada pukul 5 pagi waktu setempat, yang memperkirakan badai tersebut akan keluar pada Rabu (4/9/2024) pagi dan mencapai Pulau Hainan pada 7 September.
Gangguan di Filipina terjadi hampir seminggu setelah hujan lebat membanjiri beberapa bagian dari Metro Manila dan daerah-daerah lain di negara ini. Pada Juli, lebih dari 30 orang tewas akibat Topan Gaemi yang membawa banjir dan tanah longsor.
Peringatan curah hujan berwarna oranye, yang merupakan peringatan tertinggi kedua dalam sistem peringatan tiga tingkat, dikibarkan di Metro Manila dan provinsi-provinsi di sekitarnya.
Heavy Rainfall Warning No. 12 #NCR_PRSD
— PAGASA-DOST (@dost_pagasa) September 2, 2024
Weather System: Tropical Storm ENTENG / Southwest Monsoon (Habagat)
Issued at: 5:00 AM, 03 September 2024(Tuesday)
ORANGE WARNING LEVEL: Metro Manila, Zambales and Bataan.
ASSOCIATED HAZARD: FLOODING is still THREATENING.
YELLOW WARNING…
Negara Asia Tenggara ini merupakan salah satu negara yang paling rawan bencana alam di dunia, di mana sekitar 20 topan melintas setiap tahunnya, menyebabkan kematian dan kerusakan pada pertanian, rumah, dan infrastruktur.
Monsun Barat Daya yang meningkat diramalkan akan membawa curah hujan sedang hingga lebat di daerah-daerah lain di Luzon, demikian ungkap biro cuaca Filipina.
(bbn)