Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Nusa Dua - Selain memperluas kolaborasi bisnis, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) atau Telkom melalui anak usahanya, PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin), juga menekankan pentingnya konsistensi dalam keberlanjutan di bisnis pusat data atau data center dan telekomunikasi.

VP Sustainability Telkom Gunawan Wasisto Ciptaning Andri mengatakan upaya itu sebagai upaya perusahaan turut membantu target nol emisi karbon Indoneisa atau net zero emission (NZE) hingga 0% pada 2060 atau lebih cepat.

"Untuk aspek lingkungan, TelkomGroup tentunya mendukung penuh program net zero emission. Perusahaan melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi yang kemudian akan mengurangi jumlah emisi yang dihasilkan,” ujar Gunawan disela acara Annual Telkom International Conference di Bali, Kamis (29/8/2024).

Gedung Telkom Hub ( Dok telkomsat.co.id )

Gunawan mengatakan sejumlah langkah yang dilakukan perseroan tersebut juga akan diimplementasikan melalui program keberlanjutan yang bernama EXIST atau ESG Existence for Sustainability by Telkom Indonesia, yang terbagi dalam 3 pilar.

Pertama, kata dia, yakni Right Environment Approach untuk pilar Environment. Kedua, Right People untuk pilar Social. Ketiga, Right Governance untuk pilar Governance, dengan berbagai inisiatif perusahaan, seperti pengelolaan proteksi data hingga kesetaraan.

Sebelumya, Telkom, melalui anak usahanya  PT Telkom Data Ekosistem atau NeutraDC juga telah bekerja sama dengan  PT Medco Power Indonesia (Medco Power) dalam pengembangan proyek data center di Batam.

Kerja sama tersebut nantinya mengamanatkan Medco Power, entitas usaha PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) tersebut sebagai penyedia energi baru dan terbarukan (EBT) melalui Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) dengan Green Hydrogen Plant (GHP) berkapasitas 18 Megawatt (MW).

"[Proyek] data center kita di Batam, kita bekerja sama dengan Medco untuk supply energy yang clean,"tutur Gunawan.

Kerja sama itu, lanjut Gunawan, juga sebagai upaya Telkom mewujudkan komitmen menuju nol emisi karbon di Indonesia. Pasalnya, bisnis telekomunikasi turut menghasilkan emisi yang cukup besar.

"Di 2020 kita menghasilkan emisi sekitar 2 juta ton CO2 ekuivalen. Nah di posisi full year 2023 kemarin, kita bisa turunkan itu menjadi 1,7 juta ton. Jadi artinya itu progres yang cukup signifikan," tuturnya.

Sejalan dengan upaya, Gunawan juga mengatakan jika Telkom pun menargetkan pengurangan emisi hingga 2030 mendatang dapat mencapai 20%. "Kita yakin bahwa akan banyak insentif-insentif dari pemerintah untuk energi baru terbarukan."

(ibn/wdh)

No more pages