Bloomberg Technoz, Jakarta - Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (PERDOKHI), DR Dr Syarief Hasan Lutfie, SpKFR, MARS, AIFO–K memberikan saran kepada para jemaah haji mengenai boleh atau tidaknya tak menggunakan alas kaki saat beribadah.
Ia menjelaskan bila jemaah haji tak memakai alas kaki dalam waktu yang cukup lama kesehatan kulit akan terganggu. Terlebih, cuaca panas di Arab Saudi sedang sangat tinggi.
"Hal ini yang membahayakan, adanya selulitis pada jamaah kita."katanya dalam virtual diskusi IDI.
"Melihat banyaknya jemaah haji Indonesia yang terkena infeksi bakteri pada kulit,"jelasnya.
Disebutkannya bahwa anggota jemaah haji juga ada yang kurang memperhatikan kondisi kaki ketika menunaikan ibadah di Arab Saudi.
"Di sana itu panas sekali, kadang-kadang kita tempelkan telapak kaki di halaman hotel saja, itu sudah panas. Kalau orang tua, kepekaaan kurang, dia akan jalan terus, luka saja tidak merasakannya,"tambahnya.
Bahkan ketika dalam kondisi parah seperti telapak kaki berdarah atau terinfeksi baru biasanya jemaah haji mendatangi klinik.
Anjuran Penggunaan Alas Kaki yang Sesuai
Syarief menyarankan agar jemaah haji yang tengah berada di Tanah Suci gunakan alas kaki dengan ukuran sesuai dan nyaman digunakan untuk berkegiatan.
Salah satu contoh alas kaki yang sebaiknya digunakan jemaah haji ketika ibadah pada model bisa dibuka atau ditutup.
"Karena kena air mereka harus berwudhu dan aman. Jangan gunakan sandal jepit agar tidak lecet. Pakailah selop, atau katakanlah sepatu sandal yang tepat," ujar Dokter Syarief.
(dec/dhf)