Logo Bloomberg Technoz

Raksasa Otomotif Dunia Toyota & BMW Rilis Lapkeu, Begini Hasilnya

News
08 May 2024 15:50

Stan Toyota Motor Corp. saat Japan Mobility Show di Tokyo, Jepang, Rabu (25/10/2023). (Noriko Hayashi/Bloomberg)
Stan Toyota Motor Corp. saat Japan Mobility Show di Tokyo, Jepang, Rabu (25/10/2023). (Noriko Hayashi/Bloomberg)

Nicholas Takahashi dan Wilfried Eckl-Dorna - Bloomberg News

Bloomberg, Raksasa otomotif Jepang, Toyota Motor Corp, memperkirakan perolehan profit yang lemah setelah skandal keselamatan memaksa mereka untuk memangkas produksi. Hal ini pun menutupi penjualan kuat kendaraan hybrid mereka.

Produsen mobil tersebut memperkirakan pendapatan operasional akan turun 19,7% menjadi ¥4,3 triliun (Rp445 triliun) pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2025. Angka ini lebih rendah dari konsensus perkiraan pasar yang sebesar ¥5,3 triliun.

Perusahaan juga menyatakan akan membeli kembali sahamnya hingga ¥1 triliun, atau sekitar 3%. Harga saham, yang telah naik sekitar 37% sejak awal tahun, turun 2% setelah pengumuman tersebut di hari Rabu (08/05/2024).

Toyota tengah berupaya pulih dari terungkapnya kecurangan di dua afiliasinya. Hal ini mendorong perusahaan untuk mengurangi target produksi sementara mereka meninjau praktik bisnis di seluruh grup. CEO Koji Sato, yang mengambil alih dari Chairman Akio Toyoda tahun lalu, berfokus untuk mengatasi dampak negatif dan mendapatkan kembali kepercayaan pelanggan.