Logo Bloomberg Technoz

INDEF: Belanja Negara Tak Efektif Jadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi

Azura Yumna Ramadani Purnama
07 May 2024 19:40

KRL melintas dengan latar gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (24/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
KRL melintas dengan latar gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (24/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom mengkritisi belanja pemerintah yang dilakukan pada Triwulan-I 2024 seharusnya dapat berfungsi sebagai stimulus penggerak konsumsi rumah tangga.

Terlebih, pada awal tahun ini terdapat beberapa momentum besar seperti Ramadan dan Pemilihan Umum (Pemilu) yang bisa menjadi daya ungkit perekonomian Indonesia.

Peneliti Pusat Industri Perdagangan dan Investasi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Ahmad Heri Firdaus menjelaskan konsumsi rumah tangga sebagai kontributor utama pertumbuhan ekonomi di Triwulan-I 2024 belum tumbuh secara optimal.

Ia menyebut angka pertumbuhan 4,91% masih terbilang rendah karena belum dapat tumbuh diatas angka kinerja ekonomi secara nasional yakni 5,11%. Padahal, sektor ini memberikan kontribusi 54% terhadap produk domestik bruto (PDB).

“Di sisi lain kontributor utama ekonomi kami yaitu konsumsi rumah tangga, melajunya kurang. Kalau angkanya 4,91% bisa ditingkatkan lagi, karena kalau misalnya kontributor utama masih tumbuh di bawah pertumbuhan ekonomi secara umum, maka akan sulit terakselerasi," kata Heri dalam Diskusi Publik INDEF yang disiarkan secara virtual, Selasa (7/5/2024).