Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Terlemah di Asia, Bos BI Perry Warjiyo akan Gelar Konpers

Tim Riset Bloomberg Technoz
07 May 2024 15:15

Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah bergerak melemah di kisaran terbatas sejak pagi hingga jelang penutupan pasar hari ini, Selasa (7/5/2024). Sepanjang hari ini mata uang Indonesia bergerak rata-rata di Rp16.056/US$, dan menyentuh level terlemah pagi tadi di Rp16.068/US$.

Rupiah kini bertengger di Rp16.046/US$ pada pukul 14:48 WIB, melemah 0,13% dari level penutupan hari sebelumnya. Pelemahan rupiah menjadi yang terdalam di Asia. Hampir semua mata uang Asia pada hari ini bergerak melemah terhadap dolar AS, mengantisipasi pernyataan terbaru dari pejabat Federal Reserve Neel Kashkari, Gubernur The Fed Minneapolis dini hari nanti dalam wawancara dengan Bloomberg TV.

Dolar Singapura mengekor di belakang rupiah dengan penurunan 0,11%, lalu dong Vietnam 0,1%, yuan China 0,09% dan won Korea 0,06%. Hanya ringgit Malaysia yang berhasil naik tipis nilainya 0,03%.

Sebelumnya Gubernur The Fed Richmond, Thomas Barkin, mengatakan bahwa suku bunga tinggi akan memperlambat ekonomi lebih lanjut dan bisa membawa inflasi Amerika ke target 2%. Gubernur The Fed New York John Williams, dalam kesempatan berbeda, bilang bahwa pada akhirnya akan ada penurunan suku bunga--namun keputusan mengenai kapannya akan bergantung pada keseluruhan data.

Tekanan terbatas pada rupiah kelihatannya masih diimbangi oleh aksi beli investor di pasar surat utang (SBN). Tenor pendek 1Y dan 2Y terpantau turun di 6,83% dan 6,85%. Sementara tenor 4Y dan 7Y juga bergerak turun. Sementara tenor 10Y kembali diburu dengan penurunan yield hingga menyentuh 6,88% dan kini bergerak lagi ke 6,90%.