Logo Bloomberg Technoz

Dongkrak Kredit, BI Gelontorkan Likuiditas Rp280 T ke Bank

Azura Yumna Ramadani Purnama
29 April 2024 09:20

Bank Indonesia. (Rosa Panggabean/Bloomberg)
Bank Indonesia. (Rosa Panggabean/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) akan memperluas cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM). Penguatan tersebut diperkirakan menambah capaian insentif likuiditas sebesar Rp81 triliun atau 3,4%.

Kepala Grup Sektor Keuangan Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Nugroho Joko Prastowo menjelaskan, hal tersebut ditempuh untuk mendorong pertumbuhan pembiayaan ke sektor-sektor prioritas.

Adapun, nilai insentif KLM yang tercatat per Maret 2024 sebesar Rp165 triliun. Dengan begitu, maka total tambahan likuiditas dari KLM diprediksi mencapai Rp246 triliun.

Tak hanya itu, dengan perkiraan perluasan yang dilakukan ke beberapa sektor prioritas tersebut maka besaran tambahan likuiditas dari KLM diperkirakan menyentuh angka Rp115 triliun pada akhir tahun 2024. Dengan begitu, total insentif yang diberikan mencapai Rp280 triliun.

Ilustrasi suntikan likuiditas ke perbankan dari Bank Indonesia (BI) . (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

“Ini mengapa KLM bisa mendorong kredit karena ‘kamu menyalurkan kredit tak kasih duitnya’ jadi ekonominya bisa bergerak, terlihat dari pertumbuhan kredit yang tumbuh terus yang salah satunya didorong insentif itu,” kata Joko dalam acara Perkembangan Ekonomi Terkini dan Respons Bauran Kebijakan di Samosir, Minggu (28/4/2024).