Logo Bloomberg Technoz

Dari sisi kualitas kredit, Bank Jago mencatatkan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross sebesar 0,6% atau di bawah rata-rata industri perbankan sebesar 2,3%. Pertumbuhan kredit mendorong naik aset Bank Jago menjadi Rp 22,5 triliun atau tumbuh 25% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 18 triliun. 

Adapun, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) tercatat 55%. Arief mengklaim data ini menunjukkan kuatnya tingkat permodalan untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan.

Dari sisi jumlah nasabah per kuartal I 2024, Bank Jago melayani 11,1 juta nasabah, termasuk 9 juta nasabah funding melalui Aplikasi Jago. Jumlah tersebut naik 3,6 juta nasabah dibanding pencapaian kuartal I 2023 yang sebesar 7,5 juta nasabah. Kenaikan jumlah nasabah funding sejalan dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK_ yang mencapai 42% (YoY). 

Per Maret 2024, kinerja DPK tercatat Rp 13,2 triliun, naik dari Rp 9,3 triliun per Maret 2023. Dari jumlah DPK tersebut, komposisi current account and savings account (CASA) mencapai 63% atau Rp 8,3 triliun, sedangkan komposisi term deposit (TD) mencapai 37% atau Rp 4,9 triliun. 

(lav)

No more pages