Logo Bloomberg Technoz

Pengembangan motor listrik yang Elders lakukan, lanjut Heret, menjadi sejalan dengan maksud baik pemerintah. Bahwa Indonesia kini harus memiliki peran strategis dalam peralihan energi fosil menuju energi terbarukan, yang tengah tren di berbagai negara.

Movement yang sekarang di Indonesia, telah menyatakan terbuka dengan energi yang baru. Yang tadinya mengandalkan energi fosil, besim, kita dari pemerintah menawarkan yang kita controllable,” papar dia.

Heret mengaku, controllable dalam arti saat Indonesia memiliki kandungan mineral yang paling dibutuhkan oleh membangun kendaraan listrik,  pada saat itulah negara mampu memenangkan pertarungan energi dunia.

“Indonesia punya energi alternatif, yang emisinya lebih dikontrol, dan kalau kita lihat movement ini untuk memenangkan sumber energi, nikel. Dan sekarang Indonesia istilahnya menghadapi pertarungan energi. Kalau masyarakatnya antusias [pada kendaraan listrik] hingga investor mau masuk, ini akan bagus buat ekonomi Indonesia,” papar dia.

Konversi motor listrik dari Elders Garage, Heret menambahkan, banyak dilakukan untuk jenis Vespa, baik tua ataupun matic. Meskipun terdapat pula beberapa kendaraan asal pabrikan Jepang, seperti Honda C70 yang telah diubah menjadi full electric vehicle (EV).

Untuk ubahan satu motor kecil, Elders menetapkan harga Rp 18 juta kepada konsumen. Ini masih ditambah ongkos pasang sebesar Rp 1 juta. Variabel harga termahal adalah baterai kita yang hingga kini masih Heret dapatkan dari China.

Namun pengembangan jangka panjang, Elders akan melakukan perakitan baterai secara mandiri meskipun komponen cell masih harus impor.

Bengkel yang lolos uji sertifikasi konversi sepada motor listrik:

  1. Elders Garage, Jakarta
  2. PT Nagara Sains Konversi, Jakarta
  3. PT Handhika Garda Parama, Jakarta
  4. PT Spora EV, Jakarta
  5. Juara Bike / Selis, Tangerang
  6. Litbang KESDM, Bogor
  7. PT braja Elektrik Motor, Surabaya
  8. Braja /Kampus ITS, Surabaya
  9. Percik Daya Nusantara, Denpasar
  10. PT Tri Mentari Niaga/ BRT, Bogor
  11. PT Roda Elektrik Gemilang, Denpasar
  12. PT Cogindo daya Bersama, Cirebon
  13. PT Sarana Makmur Sejahtera, Mojokerto
  14. PT Strum Techology Asia, Jakarta
  15. PT Mitra Metal Perkasa, Karawang
  16. PT Ide Inovatif Bangsa, Bali
  17. CV Karya Kartanagari Group, Bogor
  18. Politeknik Negeri Jakarta,  Jakarta
  19. PTDI,  STTD, Bekasi
  20. PT Electric Vehicle Trimotorindo
  21. PT Ekoelektrik Konversi Mandiri

Produsen Motor Listrik Volta Bangun Stasiun Penukaran Baterai di Kantor PLN

Produsen motor listrik Volta, PT Energi Selalu Baru (ESB), entitas anak dari PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) yang jadi bagian dari grup PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) bekerja sama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) persero membangun stasiun penukaran baterai.

Seperti diketahui, kendaraan listrik—khususnya sepeda motor—yang lalu lalang di Indonesia memiliki dua varian. Pertama, model penukaran baterai atau battery swap di Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU). Kedua, model pengisian daya baterai atau charging.

Volta menjadi salah satu merek motor listrik yang menawarkan konsep battery swap. Untuk itu perseroan perlu membangun jaringan penukaran baterai yang mereka beri nama stasiun Sistem Ganti Baterai (SGB) di kantor milik PLN.

Hingga kini SGB sudah tersebar lebih dari 250 lokasi. Dengan penambahan kerja sama dengan PLN, nama titik stasiun SGB  berpotensi terus meluas. Dengan demikian pengendara Volta bisa lebih mudah mengganti baterai motor listrik karena pilihan lokasi yang lebih banyak.

“Penambahan SGB di kantor PLN menjadi langkah penting  untuk memperluas akses publik dalam penukaran baterai motor listrik Volta,” kata Iwan Suryaputra, CEO PT Energi Selalu Baru.

Pada tahap pertama, SGB akan hadir di Kantor PLN UP3 Serpong, UP3 Cikupa, UP3 Cikokol, UP3 Teluk Naga, UP3 Banten Utara, UP3 Banten Selatan, dan Kantor UP2D.

Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo menambahkan kolaborasi dengan ESB menjadikan PLN mampu mendukung pasokan daya dan penyambungan listrik, dan menangani gangguan listrik di lokasi SGB, hingga pengamanan stasiun SGB itu sendiri. Sementara ESB sebagai penyedia infrastruktur stasiun SGB. ESB juga akan bertanggung jawab dalam pembangunan SGB.

(wep)

No more pages