Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) anjlok pada perdagangan akhir pekan lalu. Secara mingguan, harga komoditas ini juga jatuh.
Pada Jumat (19/4/2024), harga CPO di Bursa Malaysia untuk kontrak pengiriman 3 bulan mendatang ada di MYR 3.928/ton. Ambruk 2,31% dibandingkan hari sebelumnya dan menjadi yang terendah sejak 28 Februari.
Sepanjang pekan lalu, harga CPO melorot 8,2% secara point-to-point. Dalam sebulan terakhir, harga terpangkas 9,26%.
“Spekulan memilih untuk berada di posisi short (jual) seiring peningkatan tensi geopolitik di Timur Tengah. Konflik ini bisa mendongkrak harga minyak, yang nantinya berpengaruh terhadap harga CPO,” kata Paramalingam Supramaniam, Direktur Pelindung Bestari, seperti dikutip dari Bloomberg News.
Saat harga minyak mentah mahal, maka harga CPO akan ikut naik. Sebab, insentif untuk menggunakan minyak nabati meningkat saat harga si emas hitam naik. CPO adalah salah satu bahan baku pembuatan minyak nabati.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO memang sedang bearish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 33,48. RSI di bawah 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Namun perlu diperhatikan bahwa indikator Stochastic RSI sudah berada di angka 0. Sudah paling kecil, sudah sangat jenuh jual (oversold).
Oleh karena itu, harga CPO berpeluang bangkit. Target resisten terdekat ada di MYR 4.040/ton. Jika tertembus, maka MYR 4.183/ton boleh menjadi target selanjutnya.
Sementara target support terdekat ada di MYR 3.919/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga CPO turun lagi menuju MYR 3.912/ton.
(aji)