Logo Bloomberg Technoz

Meski begitu, Tutuka mengatakan, pemerintah tengah meminta PT Pertamina (Persero) untuk memperhitungkan matang-matang perihal dampak dari kenaikan harga minyak mentah imbas konflik tersebut.

Pasalnya, kata dia, sebagai negara net importir, kenaikan itu dapat juga membuat bengkak impor harga BBM ke dalam negeri. "Kan kita impor crude dan impor BBM, otomatis kalau impor crude pasti naik, BBM harganya naik juga," ujar dia.

Tutuka mengatakan, pemerintah saat ini juga belum berencana untuk mengambil langkah menaikkan harga BBM seiring dengan upaya antisipasi adanya kenaikan beban subsidi jika harga minyak memanas.

"Tapi kita tidak boleh lengah, karena dalam kondisi seperti ini sedikit saja salah bisa jadi besar, itu yang tidak bisa kita semua negara-negara manapun juga bisa mengkondisikan semua berjalan lancar karena ada mistake dan accident saja bisa timbul. Jadi kita mesti siap-siap kemungkinan terburuk."

Har ini, Minyak West Texas Intermediate (WTI) naik menuju US$86/barel atau naik 0,4% setelah sebelumnya ditutup sedikit lebih rendah pada Senin (15/04/2024) kemarin.

Sementara itu, Brent masih bertengger di atas US$90//barel, atau naik 0,42%.

Kenaikan tersebut dipicu oleh pernyataan pejabat tinggi militer Israel yang mengatakan negaranya tidak punya pilihan selain menanggapi serangan Iran akhir pekan lalu. Pernyataan tersebut dibuat di tengah seruan para pejabat di Eropa dan AS untuk mencegah eskalasi perang.

Seperti diketahui, serangan Iran terhadap Israel itu dipicu adanya serangan terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April lalu yang menewaskan para perwira tinggi militer Iran, menandai pertama kalinya Iran menyerang Israel dari wilayahnya.

Iran kemudian membalas dengan melancarkan serangan balasan dengan menembakkan ratusan drone dan rudal balistik ke wilayah Israel pada Sabtu malam (13/4/2024).

(ibn/lav)

No more pages