Logo Bloomberg Technoz

Mudik Imlek, Pabrik di China Terancam Lumpuh Ditinggal Karyawan

Ruisa Khoiriyah
19 January 2023 13:45

Bandara Internasional Pudong di Shanghai, China, kembali dibuka (Qilai Shen/Bloomberg)
Bandara Internasional Pudong di Shanghai, China, kembali dibuka (Qilai Shen/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ratusan juta pekerja yang merantau di kota-kota di China diperkirakan bakal ramai-ramai mudik pada tahun baru Imlek 2023 ini. Maklum, Imlek tahun ini menjadi sangat istimewa karena untuk pertama kalinya sejak pandemi mengubah dunia, pemerintah China membolehkan warganya mudik tanpa pembatasan dan kewajiban karantina. 

Hanya saja, mudik Imlek kali ini melahirkan risiko baru yaitu kelumpuhan operasional pabrik akibat para pekerja banyak yang mudik ke luar daerah. Pemilik pabrik berupaya mencegah pekerjanya agar tidak mudik terlalu lama. Namun, ada banyak kejadian di mana para pekerja yang sudah rindu kampung halaman itu justru memutuskan berhenti bekerja ketimbang tidak jadi mudik. 

Liu Junde, 48 tahun, pekerja pabrik di Yiwu City, salah satunya. Ia dilarang oleh atasannya cuti terlalu lama, 20 hari masa liburan Imlek. Alih-alih menurut, Liu memutuskan berhenti dari pabrik itu.

“Saya hanya ingin mudik dan berkumpul lagi bersama keluarga. Saya bisa mencari pekerjaan baru setelah liburan selesai,” katanya. Liu adalah satu dari 296 juta pekerja migran di China yang merantau keluar kampung halaman dan diprediksi akan menempuh mudik Imlek tahun ini.

Pemerintah China menetapkan 7 hari cuti bersama tahun baru Imlek mulai 21 Januari hingga 27 Januari nanti. Namun, kebanyakan pekerja berniat mudik lebih lama dan baru kembali ke kota untuk bekerja pada 5 Februari, saat festival lampion tradisional berlangsung.