Logo Bloomberg Technoz

Sejak taruhan dikurangi atas peluang pemotongan suku bunga oleh Bank Sentral AS (The Fed), emas naik lebih dari 18%. Setidaknya sebagian dari kenaikan didorong rasa optimisme.

Suara yang percaya Fed semakin dekat untuk memotong suku bunga, makin membesar. Permintaan dari bank sentral juga telah menjadi faktor, dengan Bank Rakyat China melaporkan penambahan untuk bulan ke-17 berturut-turut pada bulan Maret.

Faktor memanasnya situasi geopolitik, menjadi faktor pendorong lain — terbaru serangan yang diduga oleh Israel terhadap konsulat Iran di Suriah.

Reli kuat atas harga emas dunia juga dianggap mengejutkan banyak orang di tengah yield obligasi AS yang mengalami kenaikan - hal yang kerap menjadi pergerakan berkebalikan satu sama lain.

Laju emas dunia memasuki dua kali anomali dengan yiled obligasi pemerintah AS.

Begitu banyak pendepatan, namun setidaknya ada faktor-faktor yang lebih kuat yang berperan, dengan pembelian bank sentral makin  kuat dan meningkatnya permintaan konsumen di China menambah momentum emas.

Meskipun koreksi jangka pendek mungkin membayangi level overbought saat ini, prospeknya sebagian besar bullish, dilaporkan Bloomberg News, Senin (8/4/2024).

Posisi Fed yang sangat dinanti-nantikan untuk menurunkan suku bunga - ketika itu terjadi - kemungkinan besar akan membuat investor berduyun-duyun ke dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas lagi setelah berbulan-bulan mengalami arus keluar. Emas naik ke rekor baru pada hari Senin sebelum memangkas kenaikan.

(wep)

No more pages