Logo Bloomberg Technoz

Reli Wall Street Kala Surat Utang Jatuh Bisa Jadi Sinyal Buruk

Tim Riset Bloomberg Technoz
08 April 2024 08:40

Konsumen Amerika Serikat (Sumber: Bloomberg)
Konsumen Amerika Serikat (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pasar surat utang global dilanda aksi jual besar-besaran pekan lalu menyusul rilis berbagai data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang semakin memupus potensi penurunan bunga acuan Federal Reserve (The Fed) tahun ini.

Pada saat yang sama, pasar saham masih melanjutkan reli seolah tidak mengkhawatirkan hal yang sama dengan indeks saham di Wall Street menutup pekan lalu dengan penguatan yang meyakinkan.

Yield Treasury, surat utang AS melonjak tajam di semua tenor pada perdagangan hari terakhir pekan lalu. UST-10Y naik 9,2 bps menjadi 4,4%, sedangkan tenor pendek 2Y dan 3Y naik double digit masing-masing 10,3 bps dan 10,1 bps menjadi 4,75% dan 4,56%.

Lonjakan imbal hasil surat utang paling diminati itu menyeret pula kejatuhan obligasi negara maju lain. Bund, obligasi Jerman, juga naik di semua tenor meski tidak setajam Treasury.

Ketakutan bahwa tahun ini mungkin terjadi penundaan penurunan bunga The Fed menjadi pemicu aksi jual tersebut. Ketakutan itu tersulut oleh rilis berbagai data penting dari AS yang mengejutkan pelaku pasar surat utang.