Logo Bloomberg Technoz

Selain memberi dampak positif bagi penyehatan bisnis kelapa sawit milik negara, kata Gulat, pembentukan Palm Co diharapkan dapat membantu tugas negara dalam pengelolaan industri perkebunan andalan ekspor itu. 

Dengan catatan, pengembangan bisnis kelapa sawit Palm Co harus terintegrasi mulai dari lini hulu hingga hilir. 

“Untuk petani, dengan adanya Palm Co, harapannya bisa lebih dari PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara [KPBN]. KPBN ini walaupun tidak kompetitif, tetapi sudah berhasil mengganjal atau menyeimbangkan harga CPO yang ada di dalam negeri. KPBN sebagai perusahaan anak usaha dari BUMN ini membuat persaingan di hilir jadi lebih baik,” jelasnya.

Tidak hanya itu, pembentukan Palm Co juga diharapkan dapat mendongkrak harga TBS bahan baku CPO. Untuk itu, dia berharap Palm Co dapat merangkul perkebunan sawit milik rakyat sebagai mitra strategis, sehingga akan ada lebih banyak lahan sawit rakyat yang terserap oleh negara dengan harga lebih baik. 

“Palm Co jangan jalan sendiri, tetapi membantu juga menggandeng petani sawit agar ada persaingan penyerapan TBS petani. Dengan adanya model bisnis Palm Co ini, petani sawit bisa digandeng dijadikan mitra,” tutur Gulat.

Sekadar catatan, menurut Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), CPO dari BUMN sektor perkebunan selama ini hanya sekitar 5,5% dari total nasional.

Mengacu pada data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gappki), realisasi produksi CPO tahunan Indonesia adalah 46,72 juta ton pada 2022, lebih rendah dari produksi tahun sebelumnya sebanyak 46,88 juta ton.

Agar dapat lebih efisien dan kompetitif dibandingkan dengan perusahaan sawit swasta, DMSI menyarankan agar Palm Co dapat meningkatkkan produktivitas kebun kelapa sawit mereka menjadi 22 ton TBS per hektare per tahun.

PTPN III sebelumnya menyatakan Palm Co membidik dana senilai Rp 8 triliun melalui rencana penawaran publik perdana atau initial public offering (IPO) pada kuartal IV-2023.

Menteri BUMN Erick Thohir optimistis pembentukan Palm Co bakal mengungguli Sime Darby Plantations dan Golden Agri Resources sebagai perusahaan hulu sawit berkelanjutan terbesar di dunia. 

Setelah IPO, Erick menjelaskan Palm Co akan disulap menjadi perusahaan hulu sawit yang dapat dijagokan untuk menopang bahan baku puluhan cabang industri hilir sektor perkebunan andalan Indonesia itu. Misi itu dilakukan melalui konsolidasi tanah milik BUMN seluas 600.000—700.000 hektare (ha) menjadi lahan perkebunan kelapa sawit.

(wdh)

No more pages