Logo Bloomberg Technoz

Tambahan Impor Beras 500.000 Ton Bisa Rusak Harga Saat Panen Raya

Rezha Hadyan
21 March 2023 13:49

Pengecekan beras impor dalam rangka menjamin stabilitas harga (Dok Bulog)
Pengecekan beras impor dalam rangka menjamin stabilitas harga (Dok Bulog)

Bloomberg Technoz, Jakarta — Santernya kabar bahwa pemerintah akan menambah impor beras sebanyak 500.000 ton dinilai akan memberi sentimen negatif di tengah masa panen raya, yang dapat berimbas pada kejatuhan harga di tingkat produsen.

Pakar pangan dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonnesia (AEPI) Khudori menilai wacana impor beras tidak tepat digulirkan pemerintah saat ini, kendati Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi telah menegaskan keputusan tersebut belum final.

Berdasarkan data prognosis neraca pangan Bapanas, ketersediaan beras per awal 2023 mencapai 4,06 juta ton, dengan estimasi produksi domestik tahun ini sebanyak 31,91 juta ton. Konsumsi beras tahunan diestimasikan sejumlah 30,97 juta ton dan bulanan sebanyak 2,58 juta ton.

Hingga akhir tahun ini, neraca ketersediaan beras diperkirakan surplus 5,01 juta ton. Namun, rencana impor beras pada tahun ini tetap diestimasikan sejumlah 433.317 ton. 

Mestinya, energi semua pihak dimanfaatkan untuk memastikan panen raya itu berlangsung baik,

Pakar pangan Asosiasi Ekonomi Politik Indonnesia (AEPI) Khudori

Menurut Khudori, wacana impor semestinya dipertimbangkan ketika pemerintah sudah mengetahui realisasi produksi saat panen raya Februari—Mei. Belum lagi, pada Juni—September, Indonesia juga memasuki masa panen gadu yang bertepatan dengan hadirnya El-Nino.