Logo Bloomberg Technoz

Cecep menilai sah saja Jokowi untuk kembali ke PDI Perjuangan. Tapi posisi Jokowi yang sudah 'membalik badan' saat Pilpres 2024, membuat segala sesuatunya rumit.

"Sangat sukar misalnya untuk memimpin atau kembali ke PDIP," tegas dia.

Kecuali, kata Cecep, Jokowi mampu melakukan pemetaan jelang Kongres PDIP. Jokowi perlu mencari kader-kader yang memang masih solid dan terobsesi dengan dirinya. 

"Dengan itu Jokowi bisa saja muncul, ya ketika nanti Kongres di 2025," ujar dia.

Opsi Gabung Golkar

Pilihan kedua yakni non-PDIP, Cecep menilai Jokowi terbuka kemungkinan untuk bersama Golkar.

"Sebab Gerindra masih tidak mungkin dengan ketokohan Prabowo," ujar dia.

Cecep menilai Golkar merupakan parpol yang dinamis. Artinya, masih terdapat generasi senior muda atau yang junior Golkar yang terbuka terhadap Jokowi.

"Meski paling mungkin untuk masuk Golkar dengan lebih dulu mengubah AD/ART partainya, karena kan kalau jadi ketum harus sudah aktif lima tahun sebelumnya," ujar dia.

Selain parpol yang dinamis, kata Cecep, Golkar juga dikenal sebagai partai yang lebih pragmatis.

"Dengan sumber daya yang dimiliki Jokowi, bisa saja dia memperoleh Golkar, bisa saja Jokowi mendapatkan Partai Golkar," ujar dia.

Jatuhkan Marwah

Senada, Peneliti Politik dari SMRC, Saidiman Ahmad mengaku tetap terbuka kemungkinan Jokowi bergabung dengan Golkar. Meski tidak mudah.

"Jokowi berencana kembali terjun ke politik praktis, dia membutuhkan dukungan partai yang kuat," ujar Saidiman.

"Bisa saja Jokowi ke Golkar. Tapi untuk menjadi ketua umum, mungkin tidak akan mudah. Jokowi tidak memenuhi syarat menjadi ketua umum," ujar dia.

Saidiman menilai idealnya seorang mantan presiden tidak lagi terjun ke politik praktis secara langsung. Alasannya, dia menilai langkah itu bisa mengurangi wibawa dia sebagai mantan kepala negara yang menaungi semua. 

"Seorang mantan presiden mestinya muncul sebagai tokoh nasional pemersatu, bukan menjadi bagian dari kelompok politik partisan," ujar dia.

"Bahwa dia bisa bergabung dengan satu kubu politik, oke. Namun mestinya yang lebih menonjol adalah sisi ketokohannya yang berdiri di atas semua," tegas Saidiman.

(ain)

No more pages