Logo Bloomberg Technoz

Timah Bisa Tembus US$28 Ribu/Ton Tahun Ini, Imbas Korupsi TINS?

Dovana Hasiana
26 March 2024 13:30

Seorang karyawan berjalan melewati tumpukan timah batangan di gudang fasilitas pengolahan PT Timah di Mentok, Pulau Bangka./Bloomberg-Dimas Ardian
Seorang karyawan berjalan melewati tumpukan timah batangan di gudang fasilitas pengolahan PT Timah di Mentok, Pulau Bangka./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta – Harga timah diproyeksikan sanggup menyentuh rentang US$26.000—US$28.000 per ton pada tahun ini, salah satunya aikbat risiko gangguan produksi dari Indonesia di tengah kasus korupsi yang membelit PT Timah Tbk (TINS).

Ketua Perhimpunan Ahli Pertambangan (Perhapi) Rizal Kasli mengatakan harga timah pada kisaran tersebut juga turut dipengaruhi adanya pola permintaan dan pasokan timah secara global.

“Harga tersebut tentu saja bukan hanya karena pengaruh dari Indonesia saja. Semua akan mengikuti pola supply-demand secara global. Bisa saja akibat kesulitan produksi di negara utama produsen timah lainnya terganggu juga akan mempengaruhi harga,” ujar Rizal saat dihubungi, Selasa (26/3/2024).

Secara year to date (ytd), Rizal mengatakan terdapat tren kenaikan harga timah dari Januari ke Maret sebesar 13%, dari US$24.452 per ton awal tahun menjadi US$27.727 per ton per hari ini di London Metal Exchange (LME). Hal ini terjadi karena adanya informasi bahwa terdapat hambatan ekspor dari Indonesia. 

Harga Timah (Sumber: Bloomberg)


Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Ditjen Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya sudah rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) dari produsen timah, sehingga produsen bisa kembali berproduksi.