Logo Bloomberg Technoz

Sri Mulyani juga melaporkan perkembangan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 per akhir 15 Maret. Sejauh ini, APBN 2024 masih membukukan surplus.

"APBN masih berjalan cukup baik dan solid. Terlihat dari seluruh posturnya, pendapatan negara Rp 493,2 triliun," kata Bendahara Negara.

Jumlah tersebut, lanjut Sri Mulyani, sama dengan 17,6% dari target. Namun pertumbuhannya memang turun.

"Kalau kita lihat dari growth-nya, pertumbuhan penerimaan negara yang sangat tinggi pada 2021, 2022, dan 2023 maka kita tahu ini akan mengalami koreksi. Jadi kita lihat pertumbuhannya negatif 5,4%," ungkap Sri Mulyani.

Sementara belanja negara sudah terealisasi Rp 470,3 triliun atau 14,1% dari pagu. Tumbuh 18,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Posisi APBN masih surplus Rp 22,8 triliun atau 0,1% dari PDB (Produk Domestik Bruto). Keseimbangan primer juga surplus Rp 132,1 triliun," sebut Sri Mulyani.

Keseimbangan primer yang surplus menandakan utang lama tidak perlu dibayar dengan utang baru, atau tidak ada gali lubang-tutup lubang.

(lav)

No more pages