Logo Bloomberg Technoz

Morgan Stanley Sebut Tren Koreksi Saham Kini Bisa Lebih Buruk

News
20 March 2023 20:59

Pelanggan mengantre di luar cabang Silicon Valley Bank (SVB) di Wellesley, Massachusetts, AS, Senin (13/3/2023). (Sophie Park/Bloomberg)
Pelanggan mengantre di luar cabang Silicon Valley Bank (SVB) di Wellesley, Massachusetts, AS, Senin (13/3/2023). (Sophie Park/Bloomberg)

Farah Elbahrawy - Bloomberg

Bloomberg, Analis Morgan Stanley Michael Wilson mengatakan tekanan yang sedang terjadi di sistem perbankan menandai ada situasi yang menyakitkan dan kejam di saat tren koreksi (bearish) di pasar saham Amerika Serikat (AS).

Dengan dukungan likuiditas oleh The Fed/FDIC, banyak investor ekuitas bertanya apakah ini bentuk lain dari quantitative easing (QE) dan karena itu, 'mengambil risiko',” ujar Wilson yang dengan tepat memprediksi aksi jual saham tahun lalu dan rebound pada Oktober ini dalam sebuah catatan.

"Kami tidak berpendapat demikian, dan malah ini seperti awal berakhirnya bear market karena jatuhnya ketersediaan kredit menekan pertumbuhan ekonomi."

S&P 500 akan tetap tidak menarik sampai premi risiko ekuitas (Equity Risk Premium/ERP) naik hingga 400 basis poin (bps) dari level 230 saat ini, menurut Wilson.