Logo Bloomberg Technoz

Ekonom Carlyle: Harga Minyak Mungkin Naik Saat Fed Pangkas Bunga

News
20 March 2024 07:15

Pompa minyak Petroleos de Venezuela SA (PDVSA) di Danau Maracaibo di Cabimas, negara bagian Zulia, Venezuela./Bloomberg-Gaby Oraa
Pompa minyak Petroleos de Venezuela SA (PDVSA) di Danau Maracaibo di Cabimas, negara bagian Zulia, Venezuela./Bloomberg-Gaby Oraa

Devika Krishna Kumar dan Alix Steel—Bloomberg News

Bloomberg, Jeff Currie dari Carlyle Group LP mempercayai harga minyak akan naik jauh di atas pandangan konsensus saat ini yaitu US$70 hingga US$90 per barel jika bank sentral Amerika Serikat (AS) memangkas suku bunga dalam beberapa bulan ke depan.

“Saya ingin membeli minyak dan komoditas lainnya di lingkungan seperti ini,” kata Currie pada hari Selasa dalam wawancara pertamanya sejak bergabung dengan Carlyle dari Goldman Sachs Group Inc, di mana ia menjadi wajah publik dari riset komoditas bank Wall Street tersebut dan terkenal dengan prediksi kenaikan harga.

Langkah China untuk mendukung manufaktur, kemudian Eropa membangun kembali stok,menunjukkan harga komoditas yang lebih kuat, terutama untuk minyak dan tembaga, kata Currie, Chief Strategy Officer Carlyle untuk jalur energi.

“Kenaikan di sini signifikan,” kata dia yang juga dikenal sebagai ekonom. Komentarnya muncul satu hari pasca harga tembaga mencapai level tertinggi 11 bulan, di tengah spekulasi bahwa penurunan suku bunga dapat memacu permintaan.