Logo Bloomberg Technoz

Selain itu, PT Kereta Api Indonesia (KAI) mendapat PMN sebesar Rp2 triliun untuk pengadaan kereta melalui program retrofit dan pembelian unit baru. Demikian pula PT INKA yang akan mendapat PMN sebesar Rp2 triliun untuk peningkatan kapasitas dan kualitas produksi.

Erick juga mengajukan PMN untuk PT Hutama Karya sebesar Rp1,6 triliun untuk penyelesaian proyek ruas Tol Palembang-Betung. PT Reasuransi Indonesia Utama dan ID Food mendapat masing-masing Rp1 triliun untuk penguatan permodalan.

Sedangkan pada 2025, Menteri Erick Thohir mengajukan PMN untuk 16 BUMN dengan nilai total Rp44,249 triliun. 

PMN tahun depan terbesar diberikan kepada Hutama Karya yang diminta menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) fase II dan fase III, dengan nilai total Rp13,868 triliun.

"Untuk keberlanjutan program ini sudah bisa didata tahun ini, untuk tahun depan," kata Erick.

Jalan Tol Trans Sumatera. (Dok. Hutama Karya)

Di posisi kedua, Kementerian BUMN berencana memberikan PMN sebesar Rp3,61 triliun kepada Asabri. Akan tetapi, mereka menyebut keputusan ini belum final karena masih berdialog dengan kementerian keuangan.

"Ini masih nego dengan kementerian keuangan apakah PMN atau di-top up. Kemarin, kita sih mintanya bukan PMN," ujar dia.

Selain itu BUMN akan memberikan PMN kepada PT PLN sebesar Rp3 triliun untuk program listrik desa; IFG Group sebesar Rp3 triliun untuk penguatan permodalan KUR; PT Pelni sebesar Rp2,5 triliun untuk pengadaan kapal baru; dan Biofarma untuk fasilitas capex baru sebesar Rp2,212 trilun.

PMN 2025 juga diberikan kepada PT Adhi Karya sebesar Rp2,096 triliun untuk pembangunan Tol Jogja-Bawen dan Tol Solo-Jogja; PT Wijaya Karta untuk perbaikan struktur permodalan; Len Industri untuk penyehatan keuangan sebesar Rp2 triliun; dan Danareksa sebesar Rp2 triliun untuk pengembangan usaha.

Erick juga berencana memberikan lagi PMN kepada PT KAI sebesar Rp1,8 triliun untuk pengadaan transet baru. "Penugasan dari pemerintah," kata dia.

Selain itu PMN kepada ID Food untuk modal kerja dan investasi program CPP sebesar Rp1,624 triliun; PT PP untuk penyelesaian proyek jalan Jogja-Bawen dan KIT Subang sebesar Rp1,563 triliun; Perum Damri sebesar Rp1 triliun untuk pengadaan bus listrik; Perumnas untuk restrukturisasi dan penyelesaian persediaan sebesar Rp1 triliun; dan PT INKA mendapat Rp976 miliar untuk pembuatan kereta komuterline.

(red/frg)

No more pages