Logo Bloomberg Technoz

Bulog Akui Harga Beras Bakal Sulit Turun, Ini Pemicunya

Sultan Ibnu Affan
19 March 2024 05:22

Ilustrasi penggilingan padi. (Dario Pignatelli/Bloomberg)
Ilustrasi penggilingan padi. (Dario Pignatelli/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog (Persero) Bayu Krisnamurti mengungkapkan harga beras kemungkinan bakal sulit turun di bawah harga eceran tertinggi (HET), setelah sempat melambung tinggi beberapa waktu lalu. 

Bayu mengatakan hal itu disebabkan lantaran biaya produksi hulu beras di tingkat penggilingan petani untuk menghasilkan gabah saat ini terbilang telah mengalami kenaikan. Kenaikan biaya di penggilingan tersebut bakal berpengaruh besar terhadap harga beras di tingkat hilir.

"Saya memperkirakan, harga atau biaya produksi petani sekarang sudah naik, mungkin lebih dari Rp4700/kg. Faktor yang membentuk harga gabah itu yang paling besar adalah ongkos tenaga kerja, yang mencapai lebih dari 50%," ujar Bayu saat berbincang dengan media di Jakarta, Senin (18/3/2024).

Selain ongkos pekerja, Bayu mengatakan, faktor ongkos terberat lainnya dalam memproduksi beras ialah penyewaan lahan, harga pupuk, hingga benih. "Kalau kita lihat, semua faktor itu sekarang sudah mengalami kenaikan," ujar dia.

Jika komponen biaya produksi harga naik,  Bayu menyebut tidak menutup kemungkinan biaya petani untuk menghasilkan satu kilogram gabah akan terus naik.