Logo Bloomberg Technoz

Namun, minat pencarian tidak selalu menandakan niat untuk membeli. Terakhir kali Bitcoin mengalami tingkat minat pencarian seperti ini adalah pada Juni 2022, ketika token tersebut turun hampir 40% dalam enam hari terakhir.

Grafik kata kunci Google terfavorit. (Dok: Bloomberg)

Selama akhir pekan Super Bowl di awal Februari, pencarian untuk Swift 14 kali lebih tinggi dibandingkan pencarian untuk Bitcoin. Namun, lonjakan minat pencarian pada bulan Maret untuk aset digital ini dengan cepat membalikkan hubungan tersebut.

Bitcoin memiliki peringkat pencarian rata-rata 53 pada minggu lalu, dibandingkan dengan Swift dan Beyonce, yang masing-masing memiliki peringkat pencarian rata-rata 38 dan sembilan.

Pencarian kata terpopuler Google. (Dok: Google Trends)

Data Google Trends tidak menampilkan angka pencarian mentah, tetapi menggunakan indeks dari nol hingga 100 untuk menunjukkan popularitas pencarian relatif.

Serangkaian kemunduran pasar dan kasus kriminal terkenal telah merusak minat ritel terhadap Bitcoin selama beberapa tahun terakhir, mencerminkan beberapa kegelisahan yang ditulis Swift dalam lagu “Anti-Hero” di akhir tahun 2022. 

Walau token BTC berada pada level tertinggi baru sepanjang masa selama lima dari tujuh hari terakhir, minat pencarian masih belum mencapai level tertinggi yang pernah dilihatnya pada tahun 2021, saat mencapai level tertinggi sebelumnya. 

Pengumpulan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF Spot Bitcoin) telah mencatatkan hampir US$12 miliar arus masuk bersih sejak diluncurkan.

Kripto paling berharga di dunia itu kini masuk dalam tren penurunan. Dimulai pada Jumat waktu AS dengan catatan minus 2,7% dan meninggalkan posisi US$70.000. Kini hingga Senin siang pukul 13:55 waktu Indonesia, harga Bitcoin berada di US$68.488,59 (sekitar Rp1,06 triliun), usai mencetak rekor sepanjang masa di $73.797 pada hari Kamis.

(bbn)

No more pages