Logo Bloomberg Technoz

CEO Credit Suisse Ulrich Koerner melakukan kampanye yang masif untuk membujuk kembali para klien yang khawatir dengan uang mereka. Upaya tersebut tampaknya membuahkan hasil pada bulan Januari. Namun, pada 9 Maret, Komisi Sekuritas dan Bursa AS mempertanyakan laporan tahunan bank tersebut sehingga perusahaan terpaksa menunda publikasi laporannya. 

Kepanikan pun menyebar setelah bank regional AS Silicon Valley Bank (SVB) tumbang imbas investasi yang berisiko dan kenaikan suku bunga global yang mengikis nilai kepemilikan obligasinya. Para investor kemudian mulai membuang apa pun yang berbau risiko perbankan dan pelarian deposito. Pemegang saham utama Credit Suisse pun enggan untuk menyuntikkan modal lagi. Ekonom Nouriel Roubini pun menilai Credit Suisse terlalu besar untuk diselamatkan. Apakah kegagalan Credit Suisse bisa disamakan dengan kejatuhan Lehman Brothers? Simak artikel ini.

China Bakal Kuasai Sepertiga Lithium Dunia pada 2025

Upaya China untuk terus memacu ekstraksi lithium diproyeksi membuat negara tersebut sebagai penyumbang sepertiga pasokan dunia pada pertengahan dekade ini, menurut UBS AG. Laporan UBS memproyeksikan tambang lithium yang dikendalikan China, termasuk proyek di Afrika, akan meningkatkan produksi menjadi 705.000 ton pada 2025, dari 194.000 ton pada 2022.

Vietnam Ingin Permudah Syarat Visa untuk Tarik Turis

Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh memerintahkan para pejabat pemerintahannya untuk melonggarkan persyaratan untuk mendapatkan visa masuk ke negara itu dalam upaya menarik lebih banyak wisatawan asing. Selama ini rumitnya pembuatan visa turis ke Vietnam menjadi penyebab utama negara ini kesulitan mendatangkan kembali wisatawan asing setelah periode pandemi Covid-19. Simak alasan lengkap pemerintah Vietnam yang ingin melonggarkan kebijakan visanya dalam tautan ini.

Xi Jinping Akan ke Rusia, Pertama Kalinya Sejak Invasi Ukraina

Presiden China Xi Jinping akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Rusia pekan depan. Ini adalah perjalanan pertamanya ke negara itu sejak invasi Ukraina terjadi. Xi Jinping akan berada di Rusia 20-22 Maret, menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri China pada Jumat (17/03/2023). Ini akan menjadi perjalanan luar negeri pertamanya sejak dia ditetapkan sebagai presiden untuk periode ketiga pada bulan ini.

Xi Jinping dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy juga direncanakan untuk berbicara melalui tautan video segera. Ini akan menjadi percakapan pertama mereka sejak invasi Rusia, kata seorang pejabat Ukraina yang mengetahui persiapan tersebut.

(bbn/evs)

No more pages