Pemegang Saham Utama Credit Suisse Ogah Suntik Modal Lagi
News
15 March 2023 17:58

Yousef Gamal El-Din - Bloomberg News
Bloomberg, Pemegang saham utama Credit Suisse Group AG, Saudi National Bank, memastikan tidak akan menambah investasinya pada bank Swiss yang sedang bermasalah itu setelah nilai kepemilikannya anjlok.
“Jawabannya sama sekali tidak, karena banyak alasan. Paling sederhana soal peraturan dan undang-undang,” kata Chairman Saudi National Bank Ammar Al Khudairy dalam wawancara dengan Bloomberg TV pada Rabu (15/03/2023).
Hal itu disampaikan sebagai jawaban atas pertanyaan apakah Mereka membuka opsi menyuntik dana kembali ke Credit Suisse Group AG jika ada permintaan untuk tambahan likuiditas.
Informasi saja, Saudi National Bank merupakan pemegang saham terbesar Credit Suisse usai akhir tahun lalu mengakuisisi 9,9% saham perusahaan. Sebesar 37% saham Saudi National Bank miliki oleh sovereign wealth fund Arab Saudi.
Baca Juga
Saham Credit Suisse turun sebanyak 10% ke rekor terendah baru di bursa saham Zurich, sementara investor menunjukkan kekhawatiran yang serius pada perusahaan.

CEO Credit Suisse Ulrich Koerner pada Selasa (14/3/2023) mengatakan posisi keuangan bank sehat, termasuk rasio kecukupan likuiditas atau liquidity coverage ratio (LCR) sekitar 150%. LCR minimal adalah 100%, jika lebih tinggi artinya kondisi likuiditas bank bagus.
Meski kondisi likuiditas bank baik, Ulrich Koerner menyebut masih ada kekhawatiran tentang masa depan bank. Tolak ukur yang digunakannya adalah tingkat credit default swap (CDS) bank sekitar 9 kali lipat dari Deutshe Bank dan 18 kali lipat dari UBS Group AG. Kurva CDS juga terbalik (inverted). Ini menunjukkan akan lebih mahal biaya untuk melindungi bank dari kegagalan secara langsung dari pada gagal bayar di kemudian hari.
Berbicara Rabu pagi, Chairman Credit Suisse Axel Lehmann menepis anggapan bahwa bank akan membutuhkan bantuan pemerintah, dengan mengatakan itu "bukan hal yang menjadi topik" bagi mereka. Saat ini bank berusaha meningkatkan kepercayaan para nasabah, investor dan regulator setelah serangkaian kesalahan yang terjadi.
(bbn)