Logo Bloomberg Technoz

Impor Kurma Naik 51% Jelang Ramadan, Paling Banyak dari Tunisia

Azura Yumna Ramadani Purnama
15 March 2024 09:41

Buah Kurma (Envato/bondarillia)
Buah Kurma (Envato/bondarillia)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indonesia mengalami kenaikan impor kurma hingga 25,77% pada Februari 2024, atau menjelang puasa Ramadan.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyebutkan impor kurma pada Februari tercatat naik, baik secara nilai maupun volume. Nilai impor kurma pada Februari mencapai US$17,18 juta, naik US$3,52 juta atau 25,77% dibanding impor pada Januari, yakni US$13,66 juta. 

"Sebagian besar impor kurma menjelang Ramadan berasal dari Tunisia dan Mesir," ujar Amalia dalam Konferensi Pers Ekspor-Impor, Jumat (15/3/2024).

Dari sisi volume, impor kurma pada Februari tercatat 11,24 ribu ton, atau meningkat 51,28% dari volume impor Januari yang hanya 7,43 ribu ton. Kendati demikian, impor kurma pada dua bulan pertama tahun ini tercatat lebih rendah dibanding dua bulan pertama tahun lalu.

"Impor kurma sepanjang Januari-Februari paling banyak berasal dari Tuniai, Mesir, Iran, dan Arab Saudi," kata Amalia.