Logo Bloomberg Technoz

Abaikan Tekanan Internasional, PM Israel Kukuh akan Invasi Rafah

Redaksi
13 March 2024 16:20

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu saat konferensi pers di Istana Chigi di Roma, Italia, Jumat (10/3/2023). (Alessia Pierdomenico/Bloomberg)
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu saat konferensi pers di Istana Chigi di Roma, Italia, Jumat (10/3/2023). (Alessia Pierdomenico/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada Selasa (12/3/2024) bahwa Israel akan terus melanjutkan serangan militernya ke Rafah di Jalur Gaza selatan, di tengah meningkatnya tekanan internasional.

Suara-suara yang semakin meningkat telah bergabung dalam seruan agar Israel tidak memasuki Rafah, salah satu daerah terakhir yang relatif aman, tempat 1,5 juta orang mencari perlindungan.

"Kami akan menyelesaikan pekerjaan di Rafah sambil memungkinkan penduduk sipil untuk keluar dari bahaya," kata Netanyahu dalam sebuah pidato video di sebuah konferensi organisasi pro-Israel AIPAC di Washington, D.C.

Komentar Netanyahu muncul ketika para pemimpin Uni Eropa berencana untuk mendesak Israel agar tidak melancarkan operasi darat di Rafah, menurut rancangan kesimpulan dari pertemuan puncak yang akan datang.

Rumah-rumah yang rusak setelah serangan udara Israel di Rafah pada 12 Februari. (Dok: Bloomberg)

"Dewan Eropa mendesak pemerintah Israel untuk menahan diri dari operasi darat di Rafah, di mana lebih dari satu juta orang Palestina saat ini mencari tempat aman dari pertempuran dan akses ke bantuan kemanusiaan," menurut rancangan teks kesimpulan KTT yang dilihat oleh Reuters.