Logo Bloomberg Technoz

Laba Bank Jago Turun 81,5% Efek Kenaikan Beban

Tara Marchelin
17 March 2023 13:18
Wakil Direktur Bank Jago, Arief Harris, dan Direktur Utama Bank Jago, Kharim Siregar. (Bloomberg Technoz/ Tara Marchelin)
Wakil Direktur Bank Jago, Arief Harris, dan Direktur Utama Bank Jago, Kharim Siregar. (Bloomberg Technoz/ Tara Marchelin)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kinerja emiten bank digital milik konglomerat Jerry Ng, PT Bank Jago Tbk (ARTO) turun sepanjang 81,5% menjadi Rp 15,9 miliar efek peningkatan beban.

Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan, Jumat (17/3/2023), pendapatan bunga ARTO sejatinya naik 130% dari periode lalu, menjadi Rp 1,5 triliun. Pendapatan bunga bersih juga masih mengalami kenaikan 129%  menjadi Rp 1,35 triliun.

Namun beban operasional Bank Jago mengalami kenaikan lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatannya. Beban tenaga kerja naik 78% menjadi Rp 328 miliar. Beban promosi dan lainnya juga naik menjadi masing-masing Rp 174 miliar dan Rp 523,4 miliar.

ARTO juga mengalami lonjakan penurunan nilai aset keuangan atau impairment sebesar 325%, menjadi Rp 392,66 miliar. Perseroan juga mengalami kerugian atas pengukuran kembali atas program pensiun manfaat pasti. Nilai wajar aset keuangan juga merugi. Alhasil laba komprehensif ARTO tercatat Rp 14,3 miliar, turun 82,9%.

Namun perseroan menyampaikan laba sebelum pajak tetap mencatat kenaikan menjadi Rp 20,42 miliar. Posisi sebelumnya perseroan meraih laba sebelum pajak sebesar Rp 9,13 miliar.

Raihan kredit dan pembiayaan perseroan naik 76% menjadi Rp 9,43 triliun. Kredit bertumbuh akibat strategi kolaborasi dengan mitra dalam ekosistem platform digital.

Pertumbuhan kredit tersebut diiringi dengan kenaikan kredit bermasalah atau non-perfoming loan (NPL) gross dari 0,58% menjadi 1,82%. 

Dana Pihak Ketiga (DPK) ARTO tercatat Rp 8,27 triliun per akhir 2022, meningkat 125% dari periode sebelumnya. Terjadi peningkatan current account and savings account (CASA) sebesar 238% menjadi Rp 5,67 triliun.

"Bank Jago berada pada jalur yang tepat dengan membangun fundamental yang kuat di tengah tantangan perekonomian global dan dalam negeri," Kharim Siregar, Direktur Utama Bank Jago, dalam konferensi pers, Jumat (17/3/2023). 

Aset Bank Jago per Desember 2022 tercatat Rp 16,97 triliun, tumbuh 38% dengan capital adequacy ratio (CAR) sebesar 83%. Peningkatan juga terjadi pada net interest margin (NIM) ke level 10,45%.

Saat ditanya lebih lanjut perihal target laba, Arief mengungkapkan perusahaan belum menentukan target karena masih melihat situasi ke depan.

"Saya biasanya tidak kasih guideline laba karena itu sensitif tapi saya pikir seharusnya bisa lebih baik. Kalau asetnya tumbuh, pendapatan bisa lebih meningkat. Kalau kita bisa jaga NPL dan biaya, pasti labanya bisa lebih tinggi. Berapanya saya tidak kasih guideline karena itu dinamis, nanti kita lihat," kata Arief.

Saham ARTO pada perdagangan hingga Jumat siang masih naik 70 poin (3,24%) ke posisi Rp 2.230/lembar. Namun dalam setahun saham ARTO jatuh dari posisi terbaiknya Rp 15.550/lembar.

(tar/evs)