Logo Bloomberg Technoz

Jupriadi Tan, analis Verdhana Sekuritas merekomendasikan buy dengan target harga Rp1.250/saham. Analis Trimegah Sekuritas Richardson Raymon memberikan rekomendasi serupa dengan target harga Rp1.200/saham.

Sementara, dua analis lainnya merekomendasikan hold dengan satu analis merekoemdnasikan sell saham ASSA.

Jonatahan Mardjuki, analis CLSA Sekuritas merekomendasikan reduce dengan target harga Rp835/saham. Analis Sucor Sekuritas Christofer Kojongian merekomendasikan hold dengan target harga Rp1.100/saham.

Muhammad Farras merekomendasikan serupa dengan target harga Rp1.100/saham.

Sebelumnya, beredar kabar JNE akan mencaplok perusahaan logistik lain, yakni AnterAja. Ini merupakan entitas usaha kongsi pengusaha Teodhore Permadi Rachmat (TP Rachmat) dan Garibaldi Thohir alias Boy Thohir.

Presiden Direktur JNE Mohamad Feriadi belum bersedia mengkonfirmasi kabar rencana akuisisi AnterAja. Namun, ia tak menampik membuka pintu ekspansi secara anorganik.

"Kami masih mengeksplorasi potensi bisnis yang bisa dikolaborasikan," ujarnya kepada Bloomberg Technoz, belum lama ini.

Sementara, pihak AnterAja belum bersedia merespons soal kabar tersebut.

AnterAja merupakan perusahaan logistik di bawah bendera PT Tri Adi Bersama. Sebesar 49,50% saham perusahaan ini dimiliki oleh PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA).

Sementara, PT Adi Dinamika Investindo merupakan pengendali sekaligus pemegang 50,01% saham ASSA. Boy Thohir dan TP Rachmat disebutkan ada di belakang perusahaan ini.

(ibn/dhf)

No more pages