Logo Bloomberg Technoz

Kendati demikian, penjualan mobil Astra secara tahun berjalan atau year to date (ytd) masih mencetak pertumbuhan 11,43% atau dari 87.331 unit pada Januari—Februari tahun lalu menjadi 97.319 unit rentang yang sama tahun ini. 

Berbanding lurus, penjualan mobil non-Astra secara ytd juga bertumbuh 7,64% atau dari 77.813 unit pada Januari—Februari tahun lalu menjadi 83.758 unit periode identik tahun ini. 

Pertumbuhan kumulatif tersebut merefleksikan daya beli dan geliat konsumsi di dalam negeri masih berdenyut pelan, apalagi mobil dengan permintaan paling tinggi sepanjang dua bulan pertama tahun ini didominasi oleh kelas menengah dan premium.

Penjualan Toyota dan Lexus secara ytd mencapai 56.386 unit atau naik 17,9% secara year on year (yoy), disusul Daihatsu dengan 34.457 unit, Isuzu 6.045 unit, UD Trucks 396 unit, serta Peugeot 35 unit. 

Dari lini non-Astra, penjualan mmobil Honda secara ytd tercatat sebanyak 30.156 unit, disusul Mitsubishi 22.404 unit, Suzuki 14.006 unit, Hyundai 7.089 unit, Wuling 1.802 unit, Nissan 309 unit, dan lainnya 7.992 unit. 

Seluruh angka-angka penjualan tersebut tidak termasuk transaksi untuk kendaraan roda empat berjenis low cost green car (LCGC).

Lexus RZ BEV di pameran otomotif Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2023, JCC Senayan, Jumat (10/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Sekadar catatan, sepanjang 2022 laba bersih divisi otomotif grup Astra melesat 33% yoy menjadi Rp 9,7 triliun, merefleksikan volume penjualan yang lebih tinggi.

“Penjualan mobil nasional meningkat 18% menjadi 1,0 juta unit pada 2022, sedangkan penjualan mobil Astra pada tahun lalu meningkat 17% menjadi 574.000 unit, dengan pangsa pasar yang relatif stabil, yaitu 55%,” papar Presiden Direktur ASII Djony Bunarto melalui pernyataan resmi perusahaan. 

Dia mengelaborasi sebanyak 31 mobil  model baru dan 26 model revamped telah diluncurkan Astra sepanjang tahun lalu. 

Di luar roda empat, penjualan sepeda motor secara nasional juga meningkat 3% yoy menjadi 5,2 juta unit pada 2022, sedangkan penjualan sepeda motor dari grup Astra hanya tumbuh 2% yoy menjadi 4,0 juta unit pada periode yang sama.

“Pertumbuhan penjualan [sepeda motor] terkendala oleh masalah pasokan semikonduktor pada pertengahan tahun [2022], dengan sedikit penurunan pangsa pasar. Sebanyak tiga model baru dan 14 model revamped telah diluncurkan pada periode tersebut,” paparnya.

Di sisi lain, bisnis komponen otomotif grup Astra dengan kepemilikan sebesar 80%, PT Astra Otoparts Tbk (AOP), mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,3 triliun, meroket 117% yoy. Pertumbuhan itu ditopang oleh kenaikan pendapatan dari segmen pabrikan dan pasar suku cadang pengganti.

(wdh)

No more pages