Logo Bloomberg Technoz

Setelah pada awal tahun baru, Lazada mengumumkan PHK, di bulan Februari sang induk, Alibaba Group Holding Ltd menyatakan akan melakukan PHK terhadap 20.000 karyawan. Langkah perusahaan dalam menghilangkan peran telah cukup stabil. Dalam dua tahun berturut-turut, pemangkasan mencapai angka yang kurang lebih sama.

Alibaba kini berpandangan  bahwa banyaknya staf harus mendukung jaringan e-commerce, cloud, logistik, dan layanan terkait yang luas. Belakangan perusahaan ini telah berusaha melepas kepemilikan periferal dan mempersiapkan unit bisnis utamanya untuk dipecah menjadi entitas yang terpisah. Hal ini memerlukan pemotongan biaya dan penjualan aset, di bawah kepemimpinan baru Chief Executive Officer Eddie Wu dan Chairman Joe Tsai.

Sony

Sony Group Corp akan memberhentikan 900 orang karyawan pada divisi video-game di seluruh dunia. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) mewakili sekitar 8% dari seluruh karyawannya. Sony juga mengumumkan rencana penutupan usahanya di London. Sony mengatakan bahwa PHK ini juga akan berdampak pada kreator game Insomniac (studio di balik Spider-Man), Naughty Dog (The Last of Us) dan Guerrilla (Horizon), tiga anak perusahaan yang paling sukses.

Instacart

Instacart, perusahaan jasa pengiriman bahan makanan asal Amerika Serikat (AS), memangkas ratusan pekerjaan dan merestrukturisasi tim. PHK berdampak pada 250 staf di seluruh perusahaan, atau sekitar 7% dari total karyawan. PHK terjadi bertujuan agar Instacart fokusnya ke bisnis-bisnis yang memiliki margin yang lebih tinggi seperti periklanan. 

Instacart tengah berupaya meraih kembali kepercayaan dari  para investor dengan janji menghasilkan lebih banyak uang melalui bisnis iklan dan menjual teknologi e-commerce mereka kepada lebih banyak pedagang grosir. Kedua bisnis perusahaan kini menyumbang sekitar 30% dari pendapatan mereka dan tumbuh lebih cepat daripada bisnis pengiriman inti.

Snap

PHK Snap Inc berdampak kepada 10% karyawan di seluruh dunia, atau sekitar 540 karyawan. Perusahaan menyampaikan bahwa pengurangan jadi bagian dari “memposisikan bisnis agar dapat menjalankan prioritas-prioritas utama kami.”Snap mengatakan akan terus mengejar pertumbuhan namun tetap menjalankan keputusan efisiensi biaya, dengan efek terdampak adalah PHK. Snap menegaskan bahwa PHK massal mungkin akan berlanjut hingga kuartal kedua tahun 2024.

Snap telah melakukan pemangkasan besar-besaran pada bisnisnya sebelumnya. Pada tahun 2022, Snap memecat 20% karyawan, Snap juga memotong proyek-proyek yang tidak diharapkan dapat membantu pertumbuhan pendapatan atau teknologi augmented reality perusahaan.

Okta

Okta Inc merupakan perusahaan jasa login dan identity yang pada awal Februari mengabarkan PHK 7% dari total karyawan, atau sekitar 400 orang. Alasan PHK kembali karena penghematan pengeluaran. “Kami perlu memperhatikan pengeluaran kami secara keseluruhan sehingga kami dapat terus berinvestasi di area, produk, dan rute ke pasar yang paling berpeluang,” kata Chief Executive Officer Todd McKinnon.

Okta meneruskan pola PHK setelah pada tahun 2023 juga memangkas 300 karyawan. Perusahaan memperkirakan akan mengeluarkan biaya pesangon dan tunjangan sebesar US$24 juta (sekitar Rp372 miliar).

Expedia 

Expedia Group Inc memberhentikan 9% dari total karyawan, dan berdampak pada sekitar 1.500 orang. Expedia yang tengah berupaya menjalankan transisi kepemimpinan pada awal bulan Februari, memilih untuk  “berinvestasi di area-area strategis utama untuk pertumbuhan,” kata juru bicara perusahaan. Perusahaan masih akan mendorong pertumbuhan dan mendapatkan kembali pangsa pasarnya.  Data menunjukkan  Expedia total mempekerjakan 17.100 orang di lebih dari 50 negara pada akhir 2023, dengan setengahnya berfokus pada di bidang teknologi.

Cisco

Produsen peralatan jaringan komputer terbesar Cisco Systems Inc, mengumumkan PHK 5% karyawan. PHK mengakibatkan sekitar 4.000 pekerjaan terdampak dan Cisco harus mengeluarkan biaya terkait PHK sekitar US$500 juta. Perusahaan mengalami tantangan penjualan, yang diakibatkan oleh perlambatan dalam belanja teknologi pelanggan korporat.

Perusahaan mengatakan bahwa mereka terkena “jeda” sementara dalam pesanan dari pelanggan yang sibuk memasang peralatan yang telah mereka peroleh.  CEO Chuck Robbins mengambil langkah mengurangi volatilitas penjualan dengan menawarkan lebih banyak layanan jaringan—terutama fitur analisis dan keamanan yang disampaikan melalui internet.

Para investor telah menunggu untuk melihat seberapa besar Cisco akan mendapatkan keuntungan dari lonjakan pengeluaran untuk sistem komputer kecerdasan buatan (AI). Awal bulan ini, perusahaan ini mengumumkan bahwa mereka bekerja sama dengan produsen chip Nvidia Corp untuk membantu klien korporat menggunakan AI dengan lebih mudah.

Periode PHK beberapa perusahaan startup dan teknologi besar. (Dok: Layoffs.fyi)

BuzzFeed

BuzzFeed mengumumkan rencana pemotongan karyawan sebesar 16% dari tenaga kerja setelah keputusan menjual unit media mereka, yaitu Complex Networks ke Commerce Media Holdings sebuah operator layanan belanja online, seharga US$108,6 juta (Rp1,7 triliun). PHK akan menghasilkan penghematan tahunan sebesar US$23 juta. Hasil dari penjualan Complex akan digunakan untuk mengurangi utang. Commerce Media berbisnis sebagai NTWRK.

BuzzFeed dalam beberapa periode menghadapi lesunya bisnis iklan internet. Tahun lalu, perusahaan tersebut menghapus divisi beritanya di tengah pemutusan hubungan kerja yang lebih luas.

Bumble

Bumble Inc memangkas sekitar sepertiga tenaga kerjanya setelah perubahan jajaran eksekutif baru-baru ini, di tengah upaya perusahaan aplikasi kencan online tersebut merombak aplikasinya guna menghidupkan kembali pertumbuhan pengguna yang melambat.  Perusahaan yang bermarkas di Austin, Texas ini akan menghilangkan sekitar 350 peran secara global, kata mereka. 

Pemangkasan karyawan ini akan membantu memusatkan tim teknik dan produk di lebih sedikit lokasi dan mempercepat pengambilan keputusan sehingga perusahaan dapat memprioritaskan AI dan fitur keselamatan, kata Chief Executive Officer Lidiane Jones. Bumble memiliki lebih dari 950 karyawan tetap pada akhir 2022, di mana sekitar 770 di antaranya berlokasi di luar AS, menurut pengajuan terpisah.

Zoom

Zoom Video Communications Inc memilih memangkas 2% dari total karyawan, atau setara 150 pegawai awal Februari. Strategi bisnis yang mengandalkan kecerdasan buatan (AI), penjualan, dan teknik menyebabkan perusahaan menjalani pola reorganisasi. “Sebagai bagian dari upaya ini, kami sedang mengubah peran untuk menambah kemampuan dan terus melakukan perekrutan karyawan di bidang-bidang yang penting untuk masa depan,” kata Juru Bicara Perusahaan.

Pada masa pandemi Covid-19 bisnis Zoom sukses menarik perhatian namun saat kondisi berubah menjadi endemi Zoom tidak mampu mempertahankan posisi pendapatan yang tinggi. Zoom Phone, layanan telepon berbasis cloud, baru-baru ini mencapai 7 juta pengguna berbayar. Namun, layanan-layanan baru tersebut belum bisa mempercepat pertumbuhan Zoom secara signifikan.

Mozilla Corp

Mozilla menciptakan teknologi AI sendiri. (Dok: perusahaan)

Perusahaan pengelola browser Firefox, Mozilla Corp, memutuskan melakukan PHK 60 pekerjaan, atau sekitar 5% dari total karyawan. PHK ini terutama terjadi pada organisasi pengembangan produk. Langkah PHK sebagai bagian dari rencana perombakan di bawah pimpinan CEO yang baru.

Mozilla terakhir kali melakukan PHK dalam jumlah yang signifikan empat tahun lalu pada puncak pandemi Covid-19. Perusahaan nirlaba ini, yang bersaing dengan Google Chrome milik Alphabet Inc, Safari milik Apple Inc dan Edge milik Microsoft Corp, telah bergulat dengan penurunan pangsa pasar peramban web Firefox dalam beberapa tahun terakhir.

Activision

Activision Blizzard Inc akan mengurangi karyawan meski jumlahnya belum dapat dipastikan. Kabar ini disampaikan oleh Microsoft Corp mengatakan dalam sebuah pengajuan pengadilan pada 8 Februari waktu AS. PHK sudah direncanakan Activision sebelum terjadi kesepakatan akuisisi oleh Microsoft. Perusahaan teknologi ini lebih dulu melakukan PHK bulan Januari sekitar  8% dari 22.000 karyawan divisi game mereka.

Paramount Global

Paramount Global yang merupakan induk dari CBS dan Nickelodeon, menurut sumber Bloomberg melakukan PHK

Terhadap sekitar 800 pekerja, 3% dari tenaga kerjanya sebagai respons terhadap kehilangan berkelanjutan pelanggan TV kabel dan satelit ke layanan streaming seperti Netflix. Paramount+, layanan TV online perusahaan itu sendiri, sedang kehilangan uang. Kehadiran di bioskop belum pulih ke level sebelum pandemi, memberikan tekanan pada studio film berlabel perusahaan tersebut juga.

Keputusan PHK yang telah diramal sebelumnya karena perusahaan telah melakukan restrukturisasi, menggabungkan jaringan kabel premium Showtime dengan operasi streamingnya dan mengurangi upaya untuk meluncurkan layanan streaming independen di luar negeri. Perusahaan ini juga telah menjual aset seperti lengan penerbitan buku Simon & Schuster untuk mengurangi utang.

Keputusan PHK memvalidasi strategi pengetatan biaya—yang mendefinisikan industri teknologi selama 16 bulan terakhir—meski setidaknya telah mengorbankan 32.000 pegawai di industri teknologi, berdasarkan data sementara Layoffs.fyi. Beberapa karyawan perusahaan lain, termasuk Tesla Inc tengah mempersiapkan diri keputusan PHK, melalui informasi bahwa para manajer telah diminta menyeleksi karyawan di divisinya.

Angka PHK berkorelasi dengan pencapaian AI generatif. (Dok: Bloomberg)

(wep)

No more pages