Logo Bloomberg Technoz

Namun O'Connor juga menguraikan beberapa kondisi yang diderita presiden, termasuk fibrilasi atrium — detak jantung yang tidak teratur — artritis tulang belakang, neuropati sensorik di kakinya, alergi musiman, dan refluks asam.

Dokter tersebut juga mengatakan hasil pemeriksaan neurologis yang rinci "memuaskan karena tidak ada temuan yang konsisten dengan gangguan neurologis sentral apa pun, seperti stroke, sklerosis ganda, Parkinson, atau ascending lateral sclerosis."

Sekretaris Pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, pada Rabu sebelumnya menolak pertanyaan tentang apakah presiden akan menjalani tes kognitif. Dia mengatakan "dokternya tidak merasa dia harus menjalani tes itu."

"Presiden sekali lagi telah melewati tes kognitif setiap hari," tambahnya. "Dia mampu melakukan pekerjaan setiap hari yang bersifat keras, yang lebih keras daripada yang akan dilakukan untuk janji klinis yang hanya berdurasi selama 15 menit."

Biden dan Mantan Presiden Donald Trump (77 tahun) saling menuduh tentang penurunan kebugaran mental menjelang kemungkinan pertandingan ulang dalam pemilihan umum. Calon presiden dari Partai Republik, Nikki Haley, telah meminta kedua pria itu untuk menjalani tes kognitif, mengatakan bahwa keduanya terlalu tua untuk menjabat sebagai presiden.

Biden telah dengan tegas menangkis pertanyaan tentang kesehatan mentalnya. Dia mengatakan dalam penampilan di Late Night with Seth Meyers di NBC pada Selasa dini hari bahwa Trump sering salah bicara. Dia menambahkan, yang penting adalah kebijakan yang mereka berdua ingin terapkan.

Namun, hal itu tidak banyak mengurangi serangan dari pihak Republik terhadap usianya atau meredakan kegelisahan pemilih. Jajak pendapat NBC News yang dilakukan pada Januari menunjukkan tiga perempat pemilih, termasuk separuh dari Partai Demokrat, mengatakan bahwa mereka memiliki kekhawatiran tentang usianya. Kurang dari separuh memendam kekhawatiran semacam itu tentang Trump, meskipun Presiden Partai Republik itu hanya empat tahun lebih muda.

Pemeriksaan Kesehatan

O'Connor menguraikan beberapa kondisi Biden. Dia mengatakan pembersihan tenggorokan yang sering dia lakukan disebabkan oleh refluks asam. Dia juga memberikan informasi tentang langkah kaku presiden, yang telah diperhatikan dalam pemeriksaan fisik sebelumnya. O'Connor mengatakan langkah presiden tidak memburuk sejak tahun lalu.

Dia mengatakan bahwa langkah kaku presiden merupakan dampak dari sendi yang "aus" serta perubahan osteoartritis pada tulang belakangnya. O'Connor menambahkan bahwa perubahan tersebut, meskpun dalam level sedang hingga parah, tidak mengakibatkan kerusakan pada akar saraf hingga dibutuhkan perawatan khusus.

O'Connor juga membahas penggunaan perangkat CPAP Biden. Dia mengatakan presiden awalnya mengalami kesulitan untuk tidur saat mengenakan masker. Namun, dia tetap rutin menjalani terapi dan menggunakan alat tersebut. Gedung Putih mengungkap pada Juni, setelah dilaporkan Bloomberg News, bahwa Biden mulai menggunakan alat CPAP.

O'Connor mengatakan Biden membutuhkan resep baru untuk merawat penglihatannya. "Refraksi optometris saat ini telah diperoleh dan resep lensa kontak telah diperbarui," tulisnya.

Biden sedang mengkonsumsi sejumlah obat untuk mengobati kondisinya. Di antaranya Eliquis, Crestor, semprotan hidung Fluticasone, Allegra, Pepcid, dan Nexium, kata O'Connor.

(bbn)

No more pages