Logo Bloomberg Technoz

Ekonom Sebut Target Pertumbuhan Ekonomi 2025 Terlalu Tinggi

Azura Yumna Ramadani Purnama
27 February 2024 17:50

Ilustrasi gedung perkantoran di kawasan Sudirman. (Rony Zakaria/Bloomberg)
Ilustrasi gedung perkantoran di kawasan Sudirman. (Rony Zakaria/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom menyebut angka target pertumbuhan ekonomi tahun 2025 dalam rancangan awal Kerangka Ekonomi Makro-Pokok Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) sebesar 5,3%-5,6% terlalu tinggi.

Analis senior Indonesia Strategic and Economic Action Ronny P. Sasmita menilai  dirinya belum melihat adanya potensi penguatan jika melihat detail penyumbang pertumbuhan ekonomi RI, seperti konsumsi rumah tangga yang memberikan kontribusi di atas 50%.

“Untuk asumsi makro 2025 dalam KEM-PPKF yang berkaitan dengan target pertumbuhan ekonomi 5,3%-5,6%, dalam hemat saya, terlalu tinggi. Dari perkembangan yang ada, ekonomi kita hanya berpotensi tumbuh 5,0%-5,3% saja,” ujar Ronny saat dihubungi Bloomberg Technoz, Selasa (27/2/2024).

Lebih lanjut, ia mengatakan konsumsi rumah tangga masih akan dihadapkan dengan tekanan daya beli di tahun depan, utamanya akibat ancaman inflasi pada kebutuhan pokok atau volatile food.

Menurut dia, hal tersebut berpotensi menggerus permintaan agregat atau aggregate demand domestik