Avdiivka, kota satelit industri yang terletak di utara Donetsk – ibu kota regional yang secara efektif berada di bawah kendali Kremlin sejak 2014 – telah dilanda pemboman dan pertempuran sengit sejak musim semi 2022.
Rusia memanfaatkan keunggulannya ketika militer Ukraina kehabisan amunisi. Kremlin telah menjadikan Avdiivka sebagai prioritas pada tahun ketika tidak ada pihak yang diperkirakan akan memperoleh keuntungan strategis besar di medan perang.
Senat AS pada pekan ini menyetujui bantuan sebesar US$95 miliar untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan setelah tertunda selama berbulan-bulan. Namun, undang-undang tersebut masih menghadapi hambatan besar di Dewan Perwakilan Rakyat.
Para pejabat Eropa, yang baru-baru ini menyetujui paket bantuan senilai lebih dari US$50 miliar untuk Ukraina, makin khawatir dengan penundaan di Washington.
“Tentara kami menjalankan tugas militer mereka dengan bermartabat, melakukan segala kemungkinan untuk menghancurkan unit militer terbaik Rusia, menimbulkan kerugian besar pada musuh dalam hal tenaga dan peralatan,” kata Syrskyi dalam postingan tersebut.
Syrskyi, yang baru menduduki jabatan puncak bulan ini, telah mengirimkan bala bantuan ke Avdiivka beberapa hari lalu. Masalah pasokan di Ukraina membuat Ukraina kini beralih mempertahankan wilayah yang berada di bawah kendalinya, menyusul kegagalan merebut kembali wilayah tersebut dengan serangan balasan tahun lalu.
Invasi Rusia ke Ukraina akan mencapai dua tahun pada 24 Februari.
(bbn)
