Logo Bloomberg Technoz

Hilirisasi Mengarah ke Bauksit, Apa Kabar Proyek Rp42 T dari UEA?

Sultan Ibnu Affan
17 February 2024 12:40

Bauksit yang telah dicuci atau washed bauxite./Bloomberg-Paulo Fridman
Bauksit yang telah dicuci atau washed bauxite./Bloomberg-Paulo Fridman

Bloomberg Technoz, Jakarta - Hingga saat ini, pemerintah terus mengupayakan investasi fasilitas peleburan (smelter) setelah pelarangan ekspor bijih bauksit yang telah dicuci atau washed bauxite (WBx) sejak Juni 2023.

Hal itu pun diharapkan dapat menggairahkan investasi pabrik pengolahan komoditas mineral logam itu menjadi produk aluminium, sejalan dengan keinginan pemerintah untuk hilirisasi di sektor pertambangan, berkaca dari apa yang sudah dilakukan terhadap sektor nikel.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan saat ini baru ada satu investor yang berkeinginan untuk investasi dalam produk aluminium itu, yakni perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA), Emirates Global Aluminium (EGA).

"Jadi kemarin kan udah ada sinyal EGA itu akan dengan MIND ID [holding BUMN sektor pertambangan RI], akan mengembangkan hilir dari bauksit untuk bikin aluminium," ujar Arifin saat ditemui, Jumat (17/2/2024).

Bongkahan bauksit mentah./Bloomberg-Waldo Swiegers

EGA, perusahaan industri aluminium terbesar di Uni Emirat Arap (UEA) itu diketahui telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) untuk kerja sama produk hilir bauksit itu.