Logo Bloomberg Technoz

Bulog Guyur 226 Ribu Ton Beras ke Ritel, Kenapa Masih Langka?

Dovana Hasiana
13 February 2024 18:20

Bongkar muat beras bulog impor dari Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Bongkar muat beras bulog impor dari Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Perum Bulog  (Persero) mengeklaim telah menyalurkan 226.000 ton beras Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) ke ritel modern dan pasar tradisional secara nasional hingga Senin (12/2/2024).

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan pihaknya juga telah menyalurkan lebih dari 60.000  ton beras SPHP dalam 10 hari pertama Februari 2024.

“Nasional sampai dengan 12 Februari 2024 sudah disalurkan 226.000 ton beras SPHP. Dalam kurang lebih 10 hari Februari 2024, Bulog sudah kucurkan lebih dari 60 ribu ton secara nasional. SPHP itu betul-betul kita dorong karena menjadi alternatif,” ujar Bayu dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa (13/2/2024).

Secara provinsi, Bayu melanjutkan, penyaluran beras SPHP di Jakarta dan Banten hingga 12 Februari 2024 sudah mencapai 78.000 ton. Bahkan, Bulog sudah mengucurkan lebih dari 20.000 ton beras SPHP selama Februari khusus wilayah tersebut.

Direktur Utama Perum Bulog (Persero) Bayu Krisnamurthi. (Bloomberg Technoz/Dovana Hasiana)

Adapun, Bulog pada Senin (12/2/2024) telah menyalurkan beras SPHP ke gerai ritel modern di Jakarta. Perinciannya, Hypermart 40 ton, Ramayana 50 ton, Lotte 10 ton, Alfamart 30 ton, Indomaret 50 ton, Indogrosir 40 ton.