Logo Bloomberg Technoz

Ekonom: Investasi di 2024 Sedikit Melambat, Tunggu Hasil Pemilu

Mis Fransiska Dewi
29 January 2024 15:30

Pejalan kaki di Jakarta, Senin (9/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pejalan kaki di Jakarta, Senin (9/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Meski pesta demokrasi pemilu tahun 2024 mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, namun tak lantas mengungkit investasi. Menurut Chief Economist Mandiri Sekuritas, Rangga Cipta pasar investasi lebih memilih menahan diri dan menunggu hasil pemilu, juga arah kebijakan di masa depan.

Rangga mengatakan pemilu yang puncaknya terjadi pada 14 Februari 2024 memang mendorong konsumsi, khususnya pertumbuhan dari sisi konsumsi rumah tangga. Meski demikian laju PDB berpeluang menyentuh angka 5,1% tahun ini.

Sedikit catatan yang perlu diwaspadai adalah volatilitas global khususnya pada kuartal pertama tahun ini. Atas kondisi tersebut, inflasi diperkirakan berkisar pada 3,2% dengan laju suku bunga bank sentral berpeluang turun 75 bps ke 5,25%.

“Sentral bank di berbagai negara telah menaikkan tingkat suku bunga sebesar 250-525 bps dalam sekitar dua tahun belakangan, yang menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Namun demikian, Indonesia yang termasuk dalam ASEAN-5 diproyeksikan masih tetap tumbuh secara resilien di tengah volatilitas global,” tulis dia di Jakarta, Senin (29/1/2024).

Head of Equity Analyst and Strategy Mandiri Sekuritas Adrian Joezer menambahkan estimasi penurunan suku bunga akan jadi penopang pertumbuhan pada paruh kedua tahun 2024. Meski ia juga mengakui bahwa selama ini terjadi perlambatan pertumbuhan laba perusahaan efek kebijakan moneter ketat.