Logo Bloomberg Technoz

ESDM: Batu Bara Grafit Potensial Jadi Bahan Baku Baterai EV

Dovana Hasiana
26 January 2024 19:30

Batu bara milik PT Bukit Asam di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. (Dok Dadang Tri/Bloomberg)
Batu bara milik PT Bukit Asam di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. (Dok Dadang Tri/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan batu bara grafit berpotensi digunakan sebagai anoda yang merupakan komponen dari sel baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).

Sekadar catatan, baterai EV – baik lithium ferro phosphate (LFP) maupun nickel manganese cobalt (NMC) – memiliki tiga komponen sel baterai, yakni anoda, katoda dan elektrolit.

Dalam kaitan itu, Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Pengembangan Industri Sektor ESDM  Agus Tjahajana mengatakan, dengan adanya potensi sumber daya batu bara grafit, Indonesia tidak perlu mengimpor anoda.

“Di baterai itu ada katoda sama anoda. NMC sama LFP itu sama untuk katoda, nah anodanya itu pakai grafit itu. Berarti kita tidak usah impor. Kemudian elektrolitnya litium,” ujar Agus saat ditemui di kantornya, Jumat (26/1/2024).

Kendati demikian, kata Agus, hal tersebut tidak akan serta-merta membuat harga NMC dan LFP makin turun. Sebab, permintaan dan penawaran merupakan faktor yang dapat menyebabkan peningkatan dan penurunan harga dari komoditas. 

Laboratorium sertifikasi mutu konsentrat mineral untuk industri baterai LFP di Kota Quebec, Kanada, Selasa (20/6/2023). (Renaud Philippe/Bloomberg)