Logo Bloomberg Technoz

Lagi Bullish, CPO Dapat Angin Segar dari Pelonggaran Tarif India

Dovana Hasiana
26 January 2024 14:10

Perkebunan kelapa sawit di Kotawaringin Barat./Bloomberg-Muhammad Fadli
Perkebunan kelapa sawit di Kotawaringin Barat./Bloomberg-Muhammad Fadli

Bloomberg Technoz, Jakarta – Keputusan India memperpanjang pembebasan bea masuk untuk minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan derivatifnya hingga 2025 dinilai sebagai angin segar bagi harga komoditas andalan ekspor nonmigas Indonesia. 

Kepala Center of Industry, Trade and Investment Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Andry Satrio Nugroho mengatakan kebijakan tersebut diharapkan menjadi sentimen yang dapat mengerek harga CPO tahun ini.

“Kita lihat beberapa keran impor dari India mulai dibuka dan untuk Pakistan diharapkan juga tetap dibuka. Kita lihat juga ada kenaikan permintaan dari India, yang dalam hal ini menjadi penggerak harga CPO kita,” ujarnya, dihubungi Jumat (26/1/2024).

Bagaimanapun, dia menilai Indonesia perlu mewaspadai tantangan dari sisi produksi sejalan dengan gangguan iklim yang kemungkinan masih berlanjut tahun ini. Jika produksi CPO RI turun, komoditas minyak nabati rival sawit lainnya justru akan memperoleh momentum.

Harga CPO (Sumber: Bloomberg)

Terlebih, jelas Andry, isu gangguan produksi akibat kemarau berkepanjangan relatif tidak dialami oleh minyak nabati lainnya termasuk minyak kedelai, biji bunga matahari, dan biji rapa.