Logo Bloomberg Technoz

Mendorong Ekonomi Lewat Infrastruktur dengan Mendulang Utang

News
26 January 2024 08:50

Jalan tol Bengkulu – Taba Penanjung. (Dok. Hutama Karya Infrastruktur)
Jalan tol Bengkulu – Taba Penanjung. (Dok. Hutama Karya Infrastruktur)

Claire Jiao, Grace Sihombing dan Faris Mokhtar—Bloomberg News

Bloomberg, Indonesia dengan 17.000 pulau sekaligus negara kepulauan terbesar dunia membutuhkan konektivitas. Hadirnya jaringan infrastruktur dan pengembangan bandara, kereta api, dan jalan tol, jadi kunci memajukan Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.

Inilah yang menjadi visi besar Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) saat memulai perannya sebagai orang nomor satu di negeri ini. Mengalokasikan hampir US$800 miliar (Rp12.659 triliun) untuk mendorong pembangunan infrastruktur yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan negara-negara dengan ekonomi jauh lebih besar.

Namun, ketika Jokowi akan menyelesaikan masa jabatan terakhirnya, utang yang jatuh tempo semakin menumpuk. Utang dihasilkan dari BUMN konstruksi yang melonjak berkali-kali lipat. Banyak proyek yang hampir tidak dimanfaatkan.

Menjelang pemilihan umum (Pemilu) nasional pada 14 Februari, sebuah bandara yang luas di pulau terbesar di Indonesia ini memiliki kapasitas tahunan yang menyaingi pintu gerbang Sydney—namun hanya melayani beberapa penerbangan dalam seminggu.