Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) memberi tanggapan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) kenapa dana asil penawaran umum perdana saham  atau atau Initial Public Offering (IPO) perseroan yang belum digunakan maksimal. Diketahui BUKA masih menyimpan dana IPO sebesar Rp 13,5 triliun pada instrumen investasi rendah risiko, seperti deposito.

Direktur sekaligus Corporate Secretary Bukalapak Teddy Nuryanto Oetomo menjelaskan, pihaknya selalu menerapkan prinsip kehati-hatian. Pihak manajemen terus mengkaji dan menelaah potensi-potensi serta kesempatan-kesempatan yang tersedia, dan sejalan dengan tujuan BUKA dan entitas anak.

“Saat ini strategi manajemen perseroan fokus pada pertumbuhan perseroan dan entitas anak sehingga perseroan dan entitas anak dapat tumbuh lebih baik kedepannya dan dapat berkembang secara berkesinambungan sehingga bisa memberikan manfaat bagi para pemangku kepentingan, terutama pemegang saham,” jelasnya.

BUKA baru menggunakan dana hasil IPO sebesar Rp 7,81 triliun atau hanya 36% dari total keseluruhan dana hasil IPO sebesar Rp 21,32 triliun. Sedangkan, sebagian dana yang belum direalisasikan sebesar Rp 13,5 triliun BUKA tempatkan  di berbagai instrumen investasi rendah risiko, antara lain deposito, giro, reksa dana, dan obligasi.

Perseroan menjelaskan, penempatan dana IPO yang diinvestasikan sementara tetap memperhatikan keamanan dan likuiditas. Penempatan dana IPO juga diklaim dapat memberikan keuntungan finansial yang wajar bagi dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Teddy melanjutkan, sejumlah Rp 3,36 triliun telah direalisasikan untuk modal kerja BUKA. Selanjutnya, Rp 964,88 miliar ditempatkan kepada modal kerja entitas anak PT Buka Mitra Indonesia.

Kemudian Rp 3,45 miliar untuk modal kerja entitas anak PT Buka Usaha Indonesia. Sementara itu, pada laporannya tercantum bahwa BUKA belum sama sekali merealisasikan dana IPO-nya kepada anak usaha PT Buka Investasi Bersama hingga saat ini.

Selanjutnya, Rp 33,11 miliar telah terealisasi dalam bentuk modal kerja PT Buka Pengadaan Indonesia. Lalu, sebesar Rp 1,05 miliar untuk modal kerja entitas anak, Bukalapak Pte. Ltd, dan Rp 10,64 miliar untuk modal kerja entitas anak PT Five Jack.

“Sesuai dengan yang telah kami sampaikan pada prospektus, rencana penggunaan dana penawaran umum perdana saham perseroan untuk modal kerja entitas anak akan direalisasikan selambat-lambatnya pada 31 Desember 2025,” papar Teddy.

BUKA akan melaporkan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum atau dana hasil IPO kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara berkala setiap enam bulan sampai dengan seluruh dana hasil penawaran umum telah direalisasikan.

“Apabila dikemudian hari perseroan bermaksud mengubah rencana penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham yang telah disetujui, maka perseroan akan menyampaikan rencana dan alasan perubahaan penggunaan dana kepada OJK dan meminta persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham,” pungkasnya.

(fad/wep)

No more pages