Logo Bloomberg Technoz

Harga Jam Mewah Turun, Paling Mahal 'Cuma' Rp2,82 Miliar

Hidayat Setiaji
24 January 2024 15:15

Seorang karyawan di toko jam mewah, Patek Philippe di London, Inggris (Simon Dawson/Bloomberg)
Seorang karyawan di toko jam mewah, Patek Philippe di London, Inggris (Simon Dawson/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Jam tangan atau arloji sejatinya adalah penunjuk waktu. Agar sang pemakai mengetahui kapan matahari terbit dan siap beraktivitas dan kapan mentari terbenam sehingga bisa beristirahat.

Sebelum Perang Dunia I, umumnya jam tangan hanya dipakai perempuan. Sebab, kala itu laki-laki menggunakan jam saku. Maklum, pakaian yang dikenakan perempuan kala itu nir-kantong.

Namun saat Perang Dunia I meletus, para prajurit (yang semuanya laki-laki) harus melihat waktu untuk berbagai keperluan. Paling penting adalah untuk mengkoordinasikan serangan.

Harus merogoh kantong untuk melihat jam tentu merepotkan di tengah pertempuran di parit-parit Eropa kala itu. Oleh karena itu, para prajurit memodifikasi jam saku mereka dengan menambahkan gelang kulit agar bisa dililitkan di pergelangan tangan.

Momen itu melahirkan jam tangan, yang sekarang paling banyak dipakai oleh laki-laki. Data Straits Research menyebut laki-laki menguasai hampir 80% pangsa pasar jam tangan global.