Logo Bloomberg Technoz

Saham ASII Diobral Investor Asing Hingga Cetak Rekor Terendah

Muhammad Julian Fadli
24 January 2024 14:55

PT. Astra International. (Dimas Ardian/Bloomberg)
PT. Astra International. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Saham PT Astra International Tbk (ASII) belakangan ramai dijual besar-besaran oleh investor asing. Bahkan, saham ASII tercatat menjadi yang paling anjlok sejak September 2021, atau nyaris terdalam 3 tahun akibat ramainya aksi jual atas saham ini.

Posisi itu tersentuh usai saham ASII pada perdagangan hari ini, Rabu (24/1/2024), jatuh 6,54% ke level Rp5.000/saham. Penurunan ini sekaligus menggenapi penurunan harga saham ASII 11,32% sejak awal tahun.

Tekanan atas kinerja saham ASII awalnya datang dari skandal Daihatsu Motor Co., yang saat ini merupakan anak usaha Toyota, Toyota Motor Corp. ASII membawahi ATPM Daihatsu di Indonesia, yang berujung pada pencabutan sertifikasi keamanan sejumlah merek, termasuk Gran Max oleh otoritas terkait di Jepang.

Tak hanya itu, tekanan juga datang dari masuk dan kehadiran BYD ke Indonesia yang berisiko menggerus pangsa pasar Astra International (ASII). Pasalnya, harga mobil BYD antara Rp400 juta hingga Rp500 juta tergolong kompetitif. Terlebih, BYD mendapat insentif dari pemerintah terkait impor mobil listrik.

Pergerakan Saham ASII Terendah Sejak September 2021 (Bloomberg)

Dalam catatan BEI, saham ASII menempati posisi pertama sebagai saham dengan nilai transaksi tertinggi siang ini. Perdagangan saham ASII tercatat mencapai Rp753,8 miliar, mengalahkan saham-saham Big Caps yang biasa berebut posisi di lima besar, seperti Bank Central Asia (BBCA) – Rp521,4 miliar, Chandra Asri Petrochemical (TPIA) – Rp395,5 miliar, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) – Rp389,1 miliar dan Bank Mandiri (BMRI) Rp389 miliar.